Kamis, 24 Juli 2014

cerita ku "perjuangan cinta ku"


Assalamualaikum Wr.Wb

Kisah ini menceritakan tentang seorang gadis yang bernama Zahrah, yang dilahirkan dengan kondisi keluarga yang tidak harmonis . Kenyataan bahwa orang tua nya harus berpisah membuat dia merasa sangat terpukul.Awan mendung hampir setiap hari menyelimuti hatinya.Tetapi perlahan Zahrah mulai menerima apa yang terjadi pada keluarganya.  Terlahir dari keluarga Broken Home tidak membuatnya merasa sedih dan putus asa . Dia tumbuh menjadi anak yang sholeha. Perubahannya dimulai ketika dia mengenal seorang laki – laki sholeh yang bernama Azam yang selalu memberinya semangat  untuk bangkit dari keterpurukan dan belajar untuk bersabar dalam menghadapi cobaan yang terjadi dalam lingkungan keluarganya. Semangatnya tidak pernah pupus , dia sangat berharap suatu saat Ayah dan Ibunya bisa bersatu lagi , walau ia tau itu semua sulit.Kenyataan pahit juga harus diterima Zahrah karena ia harus berpisah dengan seorang yang selama ini telah memberi warna dalam kehidupan nya , yang selama ini sirna karena ia harus menerima kenyataan sebagai Broken Home.
Pengen tau kelanjutan perjuangan hidup Zahrah , Yuk baca ceritanya, penuh dengan kesedihan, semangat perjuangan dan percintaan. J






Goresan pena



Dwi Kurniawati




















Kenyataan itu menghantam ku  saat aku begitu membutuhkan kasih sayang dari Ayah dan Ibu ku . Aku harus menerima kenyataan bahwa Ayah dan Ibuku harus berpisah . Awalnya keluarga ku begitu harmonis , aku memiliki Ayah yang begitu menyayangi Ibu ku, begitupun sebaliknya Ibu sangat menyayangi Ayah .Dan aku juga memiliki seorang Kakak yang begitu menyayangi ku. Entah apa yang membuat rasa sayang itu berubah menjadi rasa benci yang  begitu dalam, aku juga tidak mengerti perasaan Ayah berubah begitu juga Ibu . Tiada hari tanpa ribut, marahan, bahkan Ayah juga melakukan kekerasan terhadap Ibu. Ayah dan Ibu juga tidak pernah memikirkan perasaan ku dan Kakak ku , tidak jarang mereka menunjukan kemarahan mereka kepada kami sebagai anak nya , tanpa memikirkan betapa sedihnya Kami setiap hari selalu melihat mereka bertengkar. Entah siapa yang harus ku salahkan , Ayah dan Ibu tidak sayang lagi kepada ku . Pertengkaran itu sudah tercium semenjak Ibu jarang sekali pulang kerumah , Ibu sibuk kerja . Sehingga Ayah mengira Ibu selingkuh. Ibu pun beranggapan sama seperti Ayah , Ayah yang selalu sibuk akhir – akhir ini , membuat Ibu merasa tidak di hargai lagi sebagai seorang Istri. Sebagai seorang anak , anak mana yang tidak sedih melihat oarang tua nya harus berpisah.
Malam itu seperti biasa , pemandangan yang tidak asing lagi bagi ku, melihat Ayah dan Ibu bertengkar, Aku terjaga dari tidur ku melihat pertengkaran itu, aku begitu sangat membenci Ayah , Ayah yang harusnya melindungi Ibu , malah mengusir Ibu dari rumah , ku berlari dari kamar dan langsung ku peluk Ibu , seraya berkata” Ibu , Ibu jangan pergi tinggalin Zahrah , Zahrah butuh Ibu disini.”. Dengan nada lirih Ibu memjawab”maafkan Ibu Zahrah , Ayah mu tak menginginkan Ibu disini , Ibu akan pergi , jaga dirimu baik – baik ya nak”. Dengan penuh isak tangis ku katakan” Ayah jangan biarin Ibu pergi Yah ?, Ayah jahat , Zahrah benci Ayah ”. Dengan penuh amarah Ayah bilang “ biarkan dia pergi Zahrah , wanita yang telah mengkhianati Ayah pantas untuk pergi dari rumah”. Air mata pun menetes mengiringi kepergian Ibu ku,ku pegang erat tangan Ibu ku sampai wajahnya tak terlihat lagi . Ku selalu berharap semoga Ibu bisa kembali lagi demi aku. Perasaan benci ku terhadap Ayah semakin menjadi semenjak kejadian itu, untuk berbicara dengan Ayah pun aku tak mau. Waku itu Ayah pernah menjelaskan kepada ku , apa yng membuat Ayah dan Ibu bercerai , lagi – lagi Ayah selalu menyalahkan Ibu . Dengan menuduh Ibu selingkuh. Aku semakin membenci Ayah, dimata ku Ayah hanya seorang yang hanya bisa membuat Ibu menangis.
Beberapa hari setelah kepergian Ibu , Kakak ku pulang dari kuliah nya. Ternyata Kakak tidak pernah tau apa yang terjadi dirumah , ku ceritakan semua kepada Kakak ku , berharap ia bisa memberiku semangat , setelah mendengar cerita dari ku , Kakak langsung menemui Ayah . Pertengkaran pun kembali terjadi. Kakak tidak bisa menerima keputusan Ayah untuk bercerai dengan Ibu . Rasanya rumah ini seperti neraka tiada hari tanpa bertengkar, dulu Ayah sama Ibu rukun – rukun saja , hidup kami selalu bahagia , tiada hari tanpa liburan bareng . Tapi sekarang semua telah berubah , karena kejadian itu aku berubah menjadi anak yang nakal , pemarah bahkan tidak jarang Ayah selalu dipanggil ke sekolah karena ulah ku . Kemarahan Ayah semakin maenjadi karena aku selalu buat ia kesal . Tidak hanya aku yang berubah karena perceraian Ayah sama Ibu , Kakak ku yang selama ini selalu baik, sholeh, giat belajar, sekarang sudah menjadi pribadi yang suka marah, sering keluyuran gak karuan, bahkan waktu itu sempat tertangkap Polisi karena mengikuti balap liar.Perubahan itu membuat Ayah merasa menyesal karena telah gagal mendidik anak - anak nya. Tak jarang aku sering melihat Ayah menangis, ku dekati Ayah seraya berkata “Yah maafin Zahrah ya , Zahrah dan kakak bukan anak yang baik , Zahrah selalu bikin Ayah malu dan susah”.  “Tidak nak Ayah lah yang salah , karena perceraian Ayah , kamu dan kakak mu menjadi anak yang nakal , maafin Ayah , Ayah gak bisa jadi Ayah yang baik buat Zahrah” kata Ayah. “Ayah Zahrah sudah maafin Ayah . Ayah, Ayah yang baik buat Zahrah” jawab Zahrah.
Pagi yang cerah , tapi sayang tak secerah suasana hati ku, “ tapi aku harus bangkit ,aku sudah janji kepada Ayah untuk jadi anak yang baik. Sudah satu bulan kepergian Ibu , aku rindu Ibu , Ibu disana apa kabar ya?”. Setelah sarapan aku pun pergi ke sekolah , di tengah pejalanan sekilas ku lihat seorang wanita yang muka nya mirip dengan Ibu ku, aku pun memutuskan untuk mengikuti wanita itu, ternyata wanita itu sedang menemui seorang laki – laki , semakin lama semakin besar rasa penasaran , oh Tuhan wanita itu ternyata memang Ibu ku. Tak ku sangka ternyata selama ini yang Ayah kata kan itu semua benar , Ibulah yang tega menghianati Ayah , meninggalkan Ayah demi laki – laki itu. Aku benar – benar tidak menyangka Ibu tega melakukun ini kepada ku, aku telah salah menilai Ibu ku pikir Ibu yang benar dan Ayah lah penyebab masalah perceraian ini, aku sudah salah membenci Ayah, aku benci Ibu . Setelah Zahrah berpikir begitu tega Ibunya , Zahrah pun memutuskan untuk menemui Ibunya yang saat itu lagi bersama laki – laki selingkuhan nya. Dengan langkah penuh rasa sedih ia hampiri Ibunya sembari berkata “Ibu tak sangka Ibu sejahat ini kepada ku, ternyata Ayah benar, Ibulah yang mengkhianati Ayah, Aku benci Ibu ,aku gak mau lagi ketemu Ibu, Zahrah kecewa sama Ibu?”. Zahrah pun berlari menjauhi Ibunya dan pulang dengan air mata kekecewaan. Ibunya pun hanya diam seribu kata tanpa mengatakan apa pun kepada Zahrah.
Setelah sampai di rumah ku peluk Ayah sembari meminta maaf karena selama ini telah salah menilai Ayah “Ayah Zahrah minta maaf , aku baru mengetahui ternyata benar Ibu telah mengkhianati Ayah”. “Kamu ketemu Ibu mu Zahrah” kata Ayah. “Ia Ayah Zahrah lihat Ibu laki sama laki – laki selingkuhannya”. “Ya Allah Zahrah kamu gak sepantasnya nak melihat semua ini , maaf kan Ayah ya nak gara- gara Ayah kamu jadi harus mengalami nasib seperti ini”kata Ayah. “ tidak apa –apa Ayah , pokoknya mulai sekarang Zahrah gak mau lagi ketemu Ibu, Zahrah benci Ibu” jawab Zahrah. “Zahrah kamu gak boleh seperti itu...” nasihat Ayah. “gak Ayah aku kecewa sama Ibu” tegas Zahrah sambil berlari ke kamar nya.
Setelah kejadian itu Ayah memutuskan untuk memindahkan ku ke tempat paman dan bibi ke Bandung, keputusan Ayah dilatarbelakangi karena Ayah tidak mau melihat ku terus – terusan sedih karena disekolah ku sekarang teman – teman sering mengejek ku sebagai anak Broken Home, selain itu juga karena Ayah harus kerja beberapa bulan di luar kota , jadi tidak ada yang mengurusku. Tapi Ayah sudah janji Ayah akan menjenguk ku tiap bulan . Perasaan ku begitu sedih karena aku harus berhadapan dengan lingkungan ku yang baru. Tapi aku harus semangat , harusnya aku senang dengan aku pindah aku bisa melupakan masa lalu keluarga ku yang hancur. Aku memang membenci Ibu tapi aku tidak bisa memungkiri perasaan ku , bahwa aku begitu menyayangi Ibu , aku rindu Ibu . Sudah hampir satu tahun Ibu tidak menemui aku, jangan kan untuk menemui ku menghubungi ku pun tak  pernah, sebegitu mudah Ibu melupakan aku anak mu . Harapan ku semoga di tempat Paman dan Bibi aku bisa merasakan kebahagian, aku bisa mendapatkan kasih sayang dari Paman dan Bibi , walau mereka bukan orang tua ku , tapi aku akan menganggap mereka seperti Ayah dan Ibu ku. Mungkin aku tidak bisa mendapatkan kasih sayang dari Ibu ku, tapi aku bisa mendapatkan kasih sayang dari orang lain walaupun rasanya berbeda tapi aku bisa merasakan sedikit kebahagiaan . Setelah beberapa tahun ku rasakan keterpurukan yang begitu sangat menyiksa batin ku. Sebelum aku berangkat ke Bandung , ku tulis surat buat Kakak , yang selama ini sudah berubah , yang dulunya begitu menyayangi ku, tapi sekarang dia pemarah, sering gak pulang . Aku sangat berharap suatu saat Kakak bisa berubah menjadi seperti dulu , ku juga berharap kakak baik – baik saja.
Tiba saat nya aku pergi ke rumah Paman dan Bibi ,tempat dimana aku akan melukis sejarah baru disana meninggalkan masa lalu yang suram. Langkah ku terhenti sejenak teringat Ibu , apakah disana Ibu juga merindukan ku. Beberapa jam berlalau , alhamdulillah sudah sampai di tempat Paman dan Bibi. Paman dan  Bibi menyambutku dengan senang . Begitu indah pemandangan di Bandung , pemandangan yang tidak pernah kulihat sebelumnya, terbesit sebuah harapan semoga aku bisa menemukan kebahagiaan disini.
Hari pertama di Bandung ,aku mulai sibuk mencari sekolah yang cocok untuk ku. Dan ku putuskan untuk bersekolah di salah satu sekolah Madrasah terkenal disana. Semoga aku bisa mendapatkan teman – teman yang baik , yang tidak akan mengejek ku dengan sebutan “ Broken Home”. Aku akan kubur dalam – dalam cerita tersebut jangan sampai teman – teman ku tau kalau Ayah dan Ibu ku bercerai . Aku takut  mereka mengejek ku seperti teman – teman ku dahulu. Dan akhirnya aku diterima di sekolah itu dan besok aku sudah mulai sekolah di sekolahan baru dan dengan teman yang baru juga.
Hari pertama aku sekolah ,dengan seragam baru, ya sekarang aku sekolah dengan hijab , jadi punya keinginan untuk memang benar – benar berhijab. Bismillah semoga aku bisa beristiqomah denagn hijab ku. Karena aku anak baru disana aku memperkenalkan nama ku dan identitas diri ku . Ternyata mereka baik – baik semua baru sehari aku sudah mendapatkan banyak  teman . Jam istirahat sholat pun tiba , aku sangat bersyukur bisa sekolah disini , yang kental dengan agama nya, semoga aku bisa menjadi pribadi yang lebih baik dengan bersekolah disini,dan Insyallah bisa menjadi wanita yang Sholeha yang bisa membahagiakan Ayah. Setelah sholat aku mendengarkan Kultum dari salah satu siswa disana , Kultum yang begitu menyentuh hati,ingin rasanya aku mengenal laki – laki yang selalu mengenakan kopiah setiap hari itu, yang tadi siang menyampaikan kultum. Apa aku telah mengaguminya. Ah gak tau lah tapi bagi ku dia begitu terlihat seperti laki – laki yang sholeh dengan balutan kopiah yang selalu ia kenakan.
Jam pelajaran pun selesai , waktunya pulang seperti biasa aku menunggu paman jemput di depan gerbang. Mata ku tertuju kepada laki – laki itu lagi , sepertina ia mau pulang. Tiba – tiba teman ku Aisyah datang “Hey, hayo lagi lihatin siapa kamu Zahrah?, Em aku tau kamu lagi lihatin Azam ya , laki – laki berkopiah itu”ujar Aisyah sambil ngeledekin aku. “Oh jadi laki – laki berkopiah itu nama nya Azam”jawab Zahrah sambil senyum – senyum. “Cie Zahrah naksir sama Azam ternyata, oh iya Zahrah aku bisa kok kenalin kamu sama dia”jawab Aisyah. “Ah kamu ini Syah aku ni cewek masak aku yang ngajak kenalan , aku malu ah Syah” jawab Zahrah malu – malu. “Yah Zahrah nanti diambil orang loh , oh iya gimana kalau kamu cari informasi di facebook nya, kalau gak salah namanya “Khoirul Azam”saran Aisyah. “Ah ada – ada saja kamu ni Syah, gak ah aku sibuk kerjaan ku banyak, biarlah Allah yang mempertemu kan aku dan Azam, Sudah ya Syah jemputan aku sudah datang aku pulang ya?, Assalamualaikum”. “Waalaikumsalam”jawab Aisyah.
Malam pun tiba , “duh kenapa aku kepikiran dengan laki – laki berkopiah itu ya, ya Allah jagalah hati ini, sesungguhnya Engkaulah sang pemilik hati, aku mengaguminya ya Allah peliharalah perasaan ini Ya Allah”ujar suara hati Zahrah.Ku teringat saran Aisyah , akhirnya ku buka Facebook ku cari nama indah itu “Khoirul Azam” ya nama itu sungguh telah membuat ku penasaran. Ku add nama itu, ku lihat profil nya tak ku sangka laki – laki itu sepertinya sudah memiliki orang spesial kalau orang zaman sekarang bilang pacar. Sudah lah jag dipikirkan. Tak lama kemudian ia konfirmasi pertemanan di facebook ku, ku coba mengenalnya dengan mengirimkan salam di inboks nya, dan ternyata dia balas salam itu, begitu senangnya aku, banyak hal yang kami ceritakan , seperti sudah kenal lama, pada hal kan Azam tidak tau sama sekali dengan aku walau kami satu sekolah.
Hari sudah pagi , sebelum berangkat aku sarapan dengan Paman dan Bibi “wah kayaknya ada yang lagi senang nih, senyum – senyum sendiri” kata bibi menyindir. “ah bibi gak kok , iya Zahrah lagi senang sekali, pokoknya senang deh bi”jawab Zahrah. “kayaknya Zahrah lagi jatuh cinta nih” ujar bibi. “enggak kok bi , Cuma lagi seneng aja, sudah ya bi aku pergi , Assalamualaikum” jawab zahrah. “Waalaikumsalam”jawab bibi.
Pertemuan ku dan Azam telah membuat ku berubah menjadi pribadi yang ceria, aku bisa merasakan bahagia setelah beberapa tahun kebahagian itu pergi, walau aku dan Azam hanya saling mengagumi, walaupun Azam tidak mengenal ku, tapi aku senang  bisa melihat dia . Wah tidak terasa bentar lagi hari ulang tahunku, aku sangat berharap Ibu nanti bisa datang keacara ulang tahun ku nanti, dan memberikan ucapan selamat dan hadiah, aku teringat waktu ulangtahun ku yang ke 14 tahun Ibu masih ada disini , aku mendapatkan hadiah sebuah selimut yang sangat bagus, Ibu ku memberikan itu karena ia berharap selimut itu bisa memberikan kehangatan sama seperti kehangatan yang selalu Ibu berikan kepada ku. Tapi aku gak tau apakah Ibu nanti masih ingat akan ulang tahun ku.
Hari ulang tahun pun tiba teman – teman semua datang, dari sekian banyak teman – teman yang datang tak ku lihat laki –laki berkopiah.Ternyata Azam  tidak datang, dan yang paling sedih Ibu dan Ayah ku juga tidak datang. Aku juga tidak mendapatkan ucapan selamat ulang tahun dari Azam tapi wajarlah ia kan tidak kenal sama aku. Tapi alhamdulillah aku mendapatkan ucapan dan hadiah dari Ayah. Dan Ibu sepertinya memang sudah lupa akan hari kelahiran ku.
Sudah 6bulan aku sekolah disini dan sudah 6 bulan juga aku tidak ketemu Ayah, dan sudah hampir dua tahun aku tidak ketemu Ibu dan tidak berkomunikasi dengan Ibu. Apa Ibu tidak pernah berusaha mencari aku, Apa Ibu tidak kangen dengan aku. Sudahlah aku tidak mau memikirkan itu lagi, besok sudah ujian aku gak mau ujian ku terganggu dengan mengingat semua itu. Hari pertama ujian pun tiba Alhamdulillah aku bisa menjawabnya sampai dengan hari terakhir , semoga hasilnya memuaskan. Sehingga aku pulang liburan semester nanti membawa hasil yang baik untuk Ayah. Aku sudah sangat rindu dengan Ayah.
Setelah satu Minggu ujian, layaknya sekolah lain disini juga mengadakan class metting, aku juga ikut berpartisipasi dalam acara ini. Ada salah satu hari dimana kami semua menghadiri acara jalan santai, dan diacara itulah Allah pertemukan aku dengan Azam , itu pun karena ketidak sengajaan , waktu itu Azam juga mengikuti acara itu , waktu jalan sama Aisyah dan teman- teman lain tiba – tiba ada Azam didepan . Azam pun menyapa kami “kamu cewek di facebook itu kan, kalau tidak salah nama nya Zahrah kan?”. “Iya saya Zahrah” jawab Zahrah. “Cie Zahrah katanya gak mau ngikutin saran aku, rupanya mau juga kamu Zahrah mengikuti saran ku” kata Aisyah. Oh begitu malu nya aku, aku jadi salah tingkah saat jalan disamping Azam sambil cerita – cerita. Semenjak kejadian itu Zahrah dan Azam semakin dekat .
Hari pembagian raport pun tiba , alhamdulillah hasilnya memuaskan. Aku akan tunjukan hasilnya kepada Ayah, bahwa aku bisa menjadi anak yang membanggakan. Alhamdulillah juga liburan semester ini lumayan lama , aku akan pulang ke Jakarta menjenguk Ayah sudah lama sekali aku tidak ketemu Ayah. Aku juga akan menghabiskan malam Tahun Baru bersama Ayah dan Kakak ku di Jakarta. Aku pun pamit pulang kepada Paman dan Bibi, aku sangat tidak sabar untuk sampai kerumah ketemu Ayah dan Kakak . Alhamdulillah aku sudah sampai, aku sangat berharap Ayah dan Kakak ku menjemput ku di Bandara. Tapi tak ada satu pun yang datang. Mungkin mereka sibuk jadi tidak bisa menjemput di Bandara . Tapi aku yakin Ayah dan kakak sudah menunggu aku dirumah. Tibalah aku dirumah, tapi sayang Ayah dan Kakak pun tidak ada dirumah, aku sedih sekali.
 Liburan satu minggu sangat aku manfaatkan untuk berlibur bersama keluarga , tapi sayang liburan itu hanya mimpi . Ayah dan kakak masih sibuk dengan urusan nya masing – masing. Setelah acara tahun baru itu tak ku sangka Azam menyatakan perasaannya kepada ku, aku benar – benar kaget ketika membaca satu pesan darinya . Tak ku sangka dia juga merasakan kekaguman , seperti aku mengaguminya. Entah karena cinta atau apa ku terima ungkapan perasaanya. Hari – hari kami lalui sebagai sepasang kekasih. Hubungan kami pun tidak pernah ada masalah . Azam yang tak lain orang yang sangat sholeh dia selalu mengingatkan ku akan kebaikan, aku malah tambah yakin dia orang yang pantas buat aku. Sampai pada bulan ke tiga jalan nya hubungan kami mulai ada masalah. Aku yang begitu mudah luluh akhirnya tak kusadari cinta itu sangat besar , aku begitu sangat menyayanginya , sampai – sampai aku tak mau kehilangan nya. Aku tau ini salah karena kita tidak boleh memiliki perasaan seperti itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar