Assalamualaikum
Wr.Wb
Kisah
ini menceritakan tentang seorang gadis yang bernama Zahrah, yang dilahirkan
dengan kondisi keluarga yang tidak harmonis . Kenyataan bahwa orang tua nya
harus berpisah membuat dia merasa sangat terpukul.Awan mendung hampir setiap
hari menyelimuti hatinya.Tetapi perlahan Zahrah mulai menerima apa yang terjadi
pada keluarganya. Terlahir dari keluarga
Broken Home tidak membuatnya merasa sedih dan putus asa . Dia tumbuh menjadi
anak yang sholeha. Perubahannya dimulai ketika dia mengenal seorang laki – laki
sholeh yang bernama Azam yang selalu memberinya semangat untuk bangkit dari keterpurukan dan belajar
untuk bersabar dalam menghadapi cobaan yang terjadi dalam lingkungan
keluarganya. Semangatnya tidak pernah pupus , dia sangat berharap suatu saat
Ayah dan Ibunya bisa bersatu lagi , walau ia tau itu semua sulit.Kenyataan
pahit juga harus diterima Zahrah karena ia harus berpisah dengan seorang yang
selama ini telah memberi warna dalam kehidupan nya , yang selama ini sirna
karena ia harus menerima kenyataan sebagai Broken Home.
Pengen
tau kelanjutan perjuangan hidup Zahrah , Yuk baca ceritanya, penuh dengan
kesedihan, semangat perjuangan dan percintaan. J
Goresan
pena
Dwi
Kurniawati
Kenyataan itu menghantam ku saat aku begitu membutuhkan kasih sayang dari
Ayah dan Ibu ku . Aku harus menerima kenyataan bahwa Ayah dan Ibuku harus berpisah
. Awalnya keluarga ku begitu harmonis , aku memiliki Ayah yang begitu
menyayangi Ibu ku, begitupun sebaliknya Ibu sangat menyayangi Ayah .Dan aku
juga memiliki seorang Kakak yang begitu menyayangi ku. Entah apa yang membuat
rasa sayang itu berubah menjadi rasa benci yang
begitu dalam, aku juga tidak mengerti perasaan Ayah berubah begitu juga
Ibu . Tiada hari tanpa ribut, marahan, bahkan Ayah juga melakukan kekerasan
terhadap Ibu. Ayah dan Ibu juga tidak pernah memikirkan perasaan ku dan Kakak
ku , tidak jarang mereka menunjukan kemarahan mereka kepada kami sebagai anak
nya , tanpa memikirkan betapa sedihnya Kami setiap hari selalu melihat mereka
bertengkar. Entah siapa yang harus ku salahkan , Ayah dan Ibu tidak sayang lagi
kepada ku . Pertengkaran itu sudah tercium semenjak Ibu jarang sekali pulang
kerumah , Ibu sibuk kerja . Sehingga Ayah mengira Ibu selingkuh. Ibu pun
beranggapan sama seperti Ayah , Ayah yang selalu sibuk akhir – akhir ini ,
membuat Ibu merasa tidak di hargai lagi sebagai seorang Istri. Sebagai seorang
anak , anak mana yang tidak sedih melihat oarang tua nya harus berpisah.
Malam itu seperti biasa , pemandangan
yang tidak asing lagi bagi ku, melihat Ayah dan Ibu bertengkar, Aku terjaga
dari tidur ku melihat pertengkaran itu, aku begitu sangat membenci Ayah , Ayah
yang harusnya melindungi Ibu , malah mengusir Ibu dari rumah , ku berlari dari
kamar dan langsung ku peluk Ibu , seraya berkata” Ibu , Ibu jangan pergi
tinggalin Zahrah , Zahrah butuh Ibu disini.”. Dengan nada lirih Ibu memjawab”maafkan
Ibu Zahrah , Ayah mu tak menginginkan Ibu disini , Ibu akan pergi , jaga dirimu
baik – baik ya nak”. Dengan penuh isak tangis ku katakan” Ayah jangan biarin
Ibu pergi Yah ?, Ayah jahat , Zahrah benci Ayah ”. Dengan penuh amarah Ayah
bilang “ biarkan dia pergi Zahrah , wanita yang telah mengkhianati Ayah pantas
untuk pergi dari rumah”. Air mata pun menetes mengiringi kepergian Ibu ku,ku
pegang erat tangan Ibu ku sampai wajahnya tak terlihat lagi . Ku selalu
berharap semoga Ibu bisa kembali lagi demi aku. Perasaan benci ku terhadap Ayah
semakin menjadi semenjak kejadian itu, untuk berbicara dengan Ayah pun aku tak
mau. Waku itu Ayah pernah menjelaskan kepada ku , apa yng membuat Ayah dan Ibu
bercerai , lagi – lagi Ayah selalu menyalahkan Ibu . Dengan menuduh Ibu
selingkuh. Aku semakin membenci Ayah, dimata ku Ayah hanya seorang yang hanya
bisa membuat Ibu menangis.
Beberapa hari setelah kepergian Ibu ,
Kakak ku pulang dari kuliah nya. Ternyata Kakak tidak pernah tau apa yang
terjadi dirumah , ku ceritakan semua kepada Kakak ku , berharap ia bisa
memberiku semangat , setelah mendengar cerita dari ku , Kakak langsung menemui
Ayah . Pertengkaran pun kembali terjadi. Kakak tidak bisa menerima keputusan
Ayah untuk bercerai dengan Ibu . Rasanya rumah ini seperti neraka tiada hari
tanpa bertengkar, dulu Ayah sama Ibu rukun – rukun saja , hidup kami selalu
bahagia , tiada hari tanpa liburan bareng . Tapi sekarang semua telah berubah ,
karena kejadian itu aku berubah menjadi anak yang nakal , pemarah bahkan tidak
jarang Ayah selalu dipanggil ke sekolah karena ulah ku . Kemarahan Ayah semakin
maenjadi karena aku selalu buat ia kesal . Tidak hanya aku yang berubah karena
perceraian Ayah sama Ibu , Kakak ku yang selama ini selalu baik, sholeh, giat
belajar, sekarang sudah menjadi pribadi yang suka marah, sering keluyuran gak
karuan, bahkan waktu itu sempat tertangkap Polisi karena mengikuti balap
liar.Perubahan itu membuat Ayah merasa menyesal karena telah gagal mendidik
anak - anak nya. Tak jarang aku sering melihat Ayah menangis, ku dekati Ayah
seraya berkata “Yah maafin Zahrah ya , Zahrah dan kakak bukan anak yang baik ,
Zahrah selalu bikin Ayah malu dan susah”.
“Tidak nak Ayah lah yang salah , karena perceraian Ayah , kamu dan kakak
mu menjadi anak yang nakal , maafin Ayah , Ayah gak bisa jadi Ayah yang baik
buat Zahrah” kata Ayah. “Ayah Zahrah sudah maafin Ayah . Ayah, Ayah yang baik
buat Zahrah” jawab Zahrah.
Pagi yang cerah , tapi sayang tak
secerah suasana hati ku, “ tapi aku harus bangkit ,aku sudah janji kepada Ayah
untuk jadi anak yang baik. Sudah satu bulan kepergian Ibu , aku rindu Ibu , Ibu
disana apa kabar ya?”. Setelah sarapan aku pun pergi ke sekolah , di tengah
pejalanan sekilas ku lihat seorang wanita yang muka nya mirip dengan Ibu ku,
aku pun memutuskan untuk mengikuti wanita itu, ternyata wanita itu sedang
menemui seorang laki – laki , semakin lama semakin besar rasa penasaran , oh
Tuhan wanita itu ternyata memang Ibu ku. Tak ku sangka ternyata selama ini yang
Ayah kata kan itu semua benar , Ibulah yang tega menghianati Ayah ,
meninggalkan Ayah demi laki – laki itu. Aku benar – benar tidak menyangka Ibu
tega melakukun ini kepada ku, aku telah salah menilai Ibu ku pikir Ibu yang
benar dan Ayah lah penyebab masalah perceraian ini, aku sudah salah membenci
Ayah, aku benci Ibu . Setelah Zahrah berpikir begitu tega Ibunya , Zahrah pun
memutuskan untuk menemui Ibunya yang saat itu lagi bersama laki – laki selingkuhan
nya. Dengan langkah penuh rasa sedih ia hampiri Ibunya sembari berkata “Ibu tak
sangka Ibu sejahat ini kepada ku, ternyata Ayah benar, Ibulah yang mengkhianati
Ayah, Aku benci Ibu ,aku gak mau lagi ketemu Ibu, Zahrah kecewa sama Ibu?”.
Zahrah pun berlari menjauhi Ibunya dan pulang dengan air mata kekecewaan.
Ibunya pun hanya diam seribu kata tanpa mengatakan apa pun kepada Zahrah.
Setelah sampai di rumah ku peluk Ayah
sembari meminta maaf karena selama ini telah salah menilai Ayah “Ayah Zahrah
minta maaf , aku baru mengetahui ternyata benar Ibu telah mengkhianati Ayah”.
“Kamu ketemu Ibu mu Zahrah” kata Ayah. “Ia Ayah Zahrah lihat Ibu laki sama laki
– laki selingkuhannya”. “Ya Allah Zahrah kamu gak sepantasnya nak melihat semua
ini , maaf kan Ayah ya nak gara- gara Ayah kamu jadi harus mengalami nasib
seperti ini”kata Ayah. “ tidak apa –apa Ayah , pokoknya mulai sekarang Zahrah
gak mau lagi ketemu Ibu, Zahrah benci Ibu” jawab Zahrah. “Zahrah kamu gak boleh
seperti itu...” nasihat Ayah. “gak Ayah aku kecewa sama Ibu” tegas Zahrah
sambil berlari ke kamar nya.
Setelah kejadian itu Ayah memutuskan untuk
memindahkan ku ke tempat paman dan bibi ke Bandung, keputusan Ayah
dilatarbelakangi karena Ayah tidak mau melihat ku terus – terusan sedih karena
disekolah ku sekarang teman – teman sering mengejek ku sebagai anak Broken
Home, selain itu juga karena Ayah harus kerja beberapa bulan di luar kota ,
jadi tidak ada yang mengurusku. Tapi Ayah sudah janji Ayah akan menjenguk ku
tiap bulan . Perasaan ku begitu sedih karena aku harus berhadapan dengan lingkungan
ku yang baru. Tapi aku harus semangat , harusnya aku senang dengan aku pindah
aku bisa melupakan masa lalu keluarga ku yang hancur. Aku memang membenci Ibu
tapi aku tidak bisa memungkiri perasaan ku , bahwa aku begitu menyayangi Ibu ,
aku rindu Ibu . Sudah hampir satu tahun Ibu tidak menemui aku, jangan kan untuk
menemui ku menghubungi ku pun tak
pernah, sebegitu mudah Ibu melupakan aku anak mu . Harapan ku semoga di
tempat Paman dan Bibi aku bisa merasakan kebahagian, aku bisa mendapatkan kasih
sayang dari Paman dan Bibi , walau mereka bukan orang tua ku , tapi aku akan
menganggap mereka seperti Ayah dan Ibu ku. Mungkin aku tidak bisa mendapatkan
kasih sayang dari Ibu ku, tapi aku bisa mendapatkan kasih sayang dari orang
lain walaupun rasanya berbeda tapi aku bisa merasakan sedikit kebahagiaan .
Setelah beberapa tahun ku rasakan keterpurukan yang begitu sangat menyiksa
batin ku. Sebelum aku berangkat ke Bandung , ku tulis surat buat Kakak , yang
selama ini sudah berubah , yang dulunya begitu menyayangi ku, tapi sekarang dia
pemarah, sering gak pulang . Aku sangat berharap suatu saat Kakak bisa berubah
menjadi seperti dulu , ku juga berharap kakak baik – baik saja.
Tiba saat nya aku pergi ke rumah Paman
dan Bibi ,tempat dimana aku akan melukis sejarah baru disana meninggalkan masa
lalu yang suram. Langkah ku terhenti sejenak teringat Ibu , apakah disana Ibu
juga merindukan ku. Beberapa jam berlalau , alhamdulillah sudah sampai di
tempat Paman dan Bibi. Paman dan Bibi
menyambutku dengan senang . Begitu indah pemandangan di Bandung , pemandangan
yang tidak pernah kulihat sebelumnya, terbesit sebuah harapan semoga aku bisa
menemukan kebahagiaan disini.
Hari pertama di Bandung ,aku mulai sibuk
mencari sekolah yang cocok untuk ku. Dan ku putuskan untuk bersekolah di salah
satu sekolah Madrasah terkenal disana. Semoga aku bisa mendapatkan teman –
teman yang baik , yang tidak akan mengejek ku dengan sebutan “ Broken Home”.
Aku akan kubur dalam – dalam cerita tersebut jangan sampai teman – teman ku tau
kalau Ayah dan Ibu ku bercerai . Aku takut
mereka mengejek ku seperti teman – teman ku dahulu. Dan akhirnya aku
diterima di sekolah itu dan besok aku sudah mulai sekolah di sekolahan baru dan
dengan teman yang baru juga.
Hari pertama aku sekolah ,dengan seragam
baru, ya sekarang aku sekolah dengan hijab , jadi punya keinginan untuk memang
benar – benar berhijab. Bismillah semoga aku bisa beristiqomah denagn hijab ku.
Karena aku anak baru disana aku memperkenalkan nama ku dan identitas diri ku .
Ternyata mereka baik – baik semua baru sehari aku sudah mendapatkan banyak teman . Jam istirahat sholat pun tiba , aku
sangat bersyukur bisa sekolah disini , yang kental dengan agama nya, semoga aku
bisa menjadi pribadi yang lebih baik dengan bersekolah disini,dan Insyallah
bisa menjadi wanita yang Sholeha yang bisa membahagiakan Ayah. Setelah sholat
aku mendengarkan Kultum dari salah satu siswa disana , Kultum yang begitu menyentuh
hati,ingin rasanya aku mengenal laki – laki yang selalu mengenakan kopiah
setiap hari itu, yang tadi siang menyampaikan kultum. Apa aku telah
mengaguminya. Ah gak tau lah tapi bagi ku dia begitu terlihat seperti laki –
laki yang sholeh dengan balutan kopiah yang selalu ia kenakan.
Jam pelajaran pun selesai , waktunya
pulang seperti biasa aku menunggu paman jemput di depan gerbang. Mata ku
tertuju kepada laki – laki itu lagi , sepertina ia mau pulang. Tiba – tiba
teman ku Aisyah datang “Hey, hayo lagi lihatin siapa kamu Zahrah?, Em aku tau
kamu lagi lihatin Azam ya , laki – laki berkopiah itu”ujar Aisyah sambil
ngeledekin aku. “Oh jadi laki – laki berkopiah itu nama nya Azam”jawab Zahrah
sambil senyum – senyum. “Cie Zahrah naksir sama Azam ternyata, oh iya Zahrah
aku bisa kok kenalin kamu sama dia”jawab Aisyah. “Ah kamu ini Syah aku ni cewek
masak aku yang ngajak kenalan , aku malu ah Syah” jawab Zahrah malu – malu.
“Yah Zahrah nanti diambil orang loh , oh iya gimana kalau kamu cari informasi
di facebook nya, kalau gak salah namanya “Khoirul Azam”saran Aisyah. “Ah ada –
ada saja kamu ni Syah, gak ah aku sibuk kerjaan ku banyak, biarlah Allah yang
mempertemu kan aku dan Azam, Sudah ya Syah jemputan aku sudah datang aku pulang
ya?, Assalamualaikum”. “Waalaikumsalam”jawab Aisyah.
Malam pun tiba , “duh kenapa aku
kepikiran dengan laki – laki berkopiah itu ya, ya Allah jagalah hati ini,
sesungguhnya Engkaulah sang pemilik hati, aku mengaguminya ya Allah peliharalah
perasaan ini Ya Allah”ujar suara hati Zahrah.Ku teringat saran Aisyah ,
akhirnya ku buka Facebook ku cari nama indah itu “Khoirul Azam” ya nama itu
sungguh telah membuat ku penasaran. Ku add nama itu, ku lihat profil nya tak ku
sangka laki – laki itu sepertinya sudah memiliki orang spesial kalau orang zaman
sekarang bilang pacar. Sudah lah jag dipikirkan. Tak lama kemudian ia
konfirmasi pertemanan di facebook ku, ku coba mengenalnya dengan mengirimkan
salam di inboks nya, dan ternyata dia balas salam itu, begitu senangnya aku,
banyak hal yang kami ceritakan , seperti sudah kenal lama, pada hal kan Azam
tidak tau sama sekali dengan aku walau kami satu sekolah.
Hari sudah pagi , sebelum berangkat aku
sarapan dengan Paman dan Bibi “wah kayaknya ada yang lagi senang nih, senyum –
senyum sendiri” kata bibi menyindir. “ah bibi gak kok , iya Zahrah lagi senang
sekali, pokoknya senang deh bi”jawab Zahrah. “kayaknya Zahrah lagi jatuh cinta
nih” ujar bibi. “enggak kok bi , Cuma lagi seneng aja, sudah ya bi aku pergi ,
Assalamualaikum” jawab zahrah. “Waalaikumsalam”jawab bibi.
Pertemuan ku dan Azam telah membuat ku
berubah menjadi pribadi yang ceria, aku bisa merasakan bahagia setelah beberapa
tahun kebahagian itu pergi, walau aku dan Azam hanya saling mengagumi, walaupun
Azam tidak mengenal ku, tapi aku senang
bisa melihat dia . Wah tidak terasa bentar lagi hari ulang tahunku, aku
sangat berharap Ibu nanti bisa datang keacara ulang tahun ku nanti, dan
memberikan ucapan selamat dan hadiah, aku teringat waktu ulangtahun ku yang ke
14 tahun Ibu masih ada disini , aku mendapatkan hadiah sebuah selimut yang
sangat bagus, Ibu ku memberikan itu karena ia berharap selimut itu bisa
memberikan kehangatan sama seperti kehangatan yang selalu Ibu berikan kepada
ku. Tapi aku gak tau apakah Ibu nanti masih ingat akan ulang tahun ku.
Hari ulang tahun pun tiba teman – teman
semua datang, dari sekian banyak teman – teman yang datang tak ku lihat laki
–laki berkopiah.Ternyata Azam tidak
datang, dan yang paling sedih Ibu dan Ayah ku juga tidak datang. Aku juga tidak
mendapatkan ucapan selamat ulang tahun dari Azam tapi wajarlah ia kan tidak
kenal sama aku. Tapi alhamdulillah aku mendapatkan ucapan dan hadiah dari Ayah.
Dan Ibu sepertinya memang sudah lupa akan hari kelahiran ku.
Sudah 6bulan aku sekolah disini dan
sudah 6 bulan juga aku tidak ketemu Ayah, dan sudah hampir dua tahun aku tidak
ketemu Ibu dan tidak berkomunikasi dengan Ibu. Apa Ibu tidak pernah berusaha
mencari aku, Apa Ibu tidak kangen dengan aku. Sudahlah aku tidak mau memikirkan
itu lagi, besok sudah ujian aku gak mau ujian ku terganggu dengan mengingat
semua itu. Hari pertama ujian pun tiba Alhamdulillah aku bisa menjawabnya
sampai dengan hari terakhir , semoga hasilnya memuaskan. Sehingga aku pulang
liburan semester nanti membawa hasil yang baik untuk Ayah. Aku sudah sangat
rindu dengan Ayah.
Setelah satu Minggu ujian, layaknya
sekolah lain disini juga mengadakan class metting, aku juga ikut berpartisipasi
dalam acara ini. Ada salah satu hari dimana kami semua menghadiri acara jalan
santai, dan diacara itulah Allah pertemukan aku dengan Azam , itu pun karena
ketidak sengajaan , waktu itu Azam juga mengikuti acara itu , waktu jalan sama
Aisyah dan teman- teman lain tiba – tiba ada Azam didepan . Azam pun menyapa
kami “kamu cewek di facebook itu kan, kalau tidak salah nama nya Zahrah kan?”.
“Iya saya Zahrah” jawab Zahrah. “Cie Zahrah katanya gak mau ngikutin saran aku,
rupanya mau juga kamu Zahrah mengikuti saran ku” kata Aisyah. Oh begitu malu
nya aku, aku jadi salah tingkah saat jalan disamping Azam sambil cerita –
cerita. Semenjak kejadian itu Zahrah dan Azam semakin dekat .
Hari pembagian raport pun tiba ,
alhamdulillah hasilnya memuaskan. Aku akan tunjukan hasilnya kepada Ayah, bahwa
aku bisa menjadi anak yang membanggakan. Alhamdulillah juga liburan semester
ini lumayan lama , aku akan pulang ke Jakarta menjenguk Ayah sudah lama sekali
aku tidak ketemu Ayah. Aku juga akan menghabiskan malam Tahun Baru bersama Ayah
dan Kakak ku di Jakarta. Aku pun pamit pulang kepada Paman dan Bibi, aku sangat
tidak sabar untuk sampai kerumah ketemu Ayah dan Kakak . Alhamdulillah aku
sudah sampai, aku sangat berharap Ayah dan Kakak ku menjemput ku di Bandara.
Tapi tak ada satu pun yang datang. Mungkin mereka sibuk jadi tidak bisa
menjemput di Bandara . Tapi aku yakin Ayah dan kakak sudah menunggu aku
dirumah. Tibalah aku dirumah, tapi sayang Ayah dan Kakak pun tidak ada dirumah,
aku sedih sekali.
Liburan
satu minggu sangat aku manfaatkan untuk berlibur bersama keluarga , tapi sayang
liburan itu hanya mimpi . Ayah dan kakak masih sibuk dengan urusan nya masing –
masing. Setelah acara tahun baru itu tak ku sangka Azam menyatakan perasaannya
kepada ku, aku benar – benar kaget ketika membaca satu pesan darinya . Tak ku
sangka dia juga merasakan kekaguman , seperti aku mengaguminya. Entah karena
cinta atau apa ku terima ungkapan perasaanya. Hari – hari kami lalui sebagai
sepasang kekasih. Hubungan kami pun tidak pernah ada masalah . Azam yang tak
lain orang yang sangat sholeh dia selalu mengingatkan ku akan kebaikan, aku
malah tambah yakin dia orang yang pantas buat aku. Sampai pada bulan ke tiga
jalan nya hubungan kami mulai ada masalah. Aku yang begitu mudah luluh akhirnya
tak kusadari cinta itu sangat besar , aku begitu sangat menyayanginya , sampai
– sampai aku tak mau kehilangan nya. Aku tau ini salah karena kita tidak boleh
memiliki perasaan seperti itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar