Senin, 29 September 2014

puisi " AJARILAH AKU WAHAI SYAHID"

AJARILAH AKU WAHAI SYAHID Ajarilah aku wahai Syahid Ajarilah aku, bagaimana bisa mati Syahid Ajari aku agar bias mati terpuji Ajari aku, bagaimana aku harus patuh kepada Rabb-ku, Meninggalkan dunia, nun jauh di sana Ajari aku, bagaimana meninggalkan keluarga-ku Dalam keadaan teguh dan sabar, seperti gunung yang kokoh Ajari aku, bagaimana meninggalkan anak-anak ku Dengan menunduk dan menata hidup baru Kupasrahkan orang-orang yang ku cintai, kepada yang Maha Penyayang Tidak ada yang menyantuni ayah ku, selain yang Maha Penyayang Demi Rabb-mu, ajari dan katakan pada ku Apakah kamu tidak pernah menginginkan kehidupan? Beritahu aku kabar gembira itu, wahai kekasihku Nikmat apa yang kau lihat pada orang yang mati Syahid? Wajah mu adalah cahaya yang tidak menjemukkan pemandangnya, Kata-katamu adalah kebenaran, dan telah ada buktinya Diam mu adalah berpikir, kau tidak suka banyak bicara Urusan mu adalah serius, dan jauh dari senda gurau Bangunlah saudara ku, bulatkan tekad mu Setelah itu, engkau tidak akan takut lagi! ALLAHU’AKBAR,,!!! Syair nya Orang-Orang Kuat Bangun dan tinggalkanlah tidur panjang … Sungguh Islam telah kembali … Di jalan Alloh kita telah berjalan dan mengumandangkan jihad … Kelompok orang mukmin telah bangkit … Dengan para pemuda yang jujur … Dalam malam-malam nestapa mereka berjalan … Di belakang Al Qur’an yang nyata … Mereka tidak peduli dengan berbagai kesusahan di antara taring-taring zaman … Bangun dan tinggalkanlah tidur panjang … Sungguh Islam telah kembali … Di jalan Alloh kita telah berjalan dan mengumumkan jihad … Sampaikanlah kabar gembira kepada manusia … Dengan subuh yang terbit dengan terang … Wahai malam-malam para pendholim … Wahai kehinaan orang-orang yang bermain … Wahai kesia-siaan selama bertahun-tahun … Telah datang janji yang nyata …

Sabtu, 27 September 2014

JUJUR DAN AMANAH DALAM ISLAM

JUJUR DAN AMANAH DALAM ISLAM . Jujur adalah sifat penting bagi Islam. Salah satu pilar Aqidah Islam adalah Jujur. Jujur adalah berkata terus terang dan tidak bohong. Orang yang bohong atau pendusta tidak ada nilainya dalam Islam. Bahkan bisa jadi orang pendusta ini digolongkan sebagai orang yang munafik. Orang-orang munafik tergolong orang kafir. Nauzubillah. Allah berfirman : Diantara manusia ada yang mengatakan: “Kami beriman kepada Allah dan Hari kemudian,” pada hal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman. Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu dirinya sendiri sedang mereka tidak sadar. Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta. [QS.2 Al-Baqarah :8-10] Kalau seandainya ummat Islam seorang pendusta, tidak jujur, tentunya ketika ia menyatakan beriman, maka imannya sangat rapuh untuk dipercaya, karena orangnya tidak amanah atau dapat dipercaya karena telah dianggap pendusta. | Memang kita diciptakan manusia ini dua jalan. • Jalan kejahatan dan • Jalan kebaikan. Firman Allah ta’ala: Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya. [QS. As-syam :8] Dan Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan Tetapi dia tiada menempuh jalan yang mendaki lagi sukar. [QS. Al-Balad :10-11] Yang dimaksud dengan “Dua jalan” ialah jalan kebajikan dan jalan kejahatan. Jalan kejahatan adalah jalan yang mudah dan enak dikerjakan, tetapi jalan kebaikan dan kebajikan adalah jalan yang sulit, mendaki lagi sukar. Kalau kita memilih jalan kebaikan, kebajikan. Inilah jalan yang diridhoi Allah subhanahu wata’ala, dan orang yang berada dijalan ini akan mendapat ganjaran dari allah subhanahu wata’ala. Tetapi jalan kebaikan ini tidak mudah, sulit lagi sukar. Tahukah kamu apakah jalan yang mendaki lagi sukar itu? (yaitu) melepaskan budak dari perbudakan,atau memberi makan pada hari kelaparan, (kepada) anak yatim yang ada hubungan kerabat, atau kepada orang miskin yang sangat fakir. [QS. Al-Balad :12-16] Demikianlah jalan kebaikan yang harus orang-orang mu’min tempuh dan selalu bersabar berada dijalannya sama seperti kita puasa dibulan ramadhan ini tetap sabar dalam menjalankan ibadah dan segala kebaikan dan kebajikan yang kita amalkan selama dalam bulan Ramadhan. Perbuatan baik dijalan yang baik tersebut diantaranya juga bersikap jujur. Jujur dalam segala perbuatan dan perbuatan kita. Karena orang yang terbiasa tidak jujur akan selalu menjadi serentetan kebohongan berikutnya yang lambat laun menjadi kebiasaan, dan dicaplah sebagai pembohong atau pendusta, nauzubillah. Hadits nabi membawa pesan nabi salallohu alaihi wasalam tentang kejujuran adalah: Selalulah kamu jujur, karena sesungguhnya jujur itu mengantarkan kamu pada kebaikan dan kebaikan itu sesungguhnya mengantarkan pada surga. Sedangkan dusta akan mengantarkan pada keburukan dan dosa, dan sesungguhnya dosa itu akan mengantarkan pada neraka. [Hadits: Mutafaqun Alaih] Oleh sebab itu hendaklah kita akan senantiasa jujur. Dan dikatakan kita sebagai orang yang jujur. Orang jujur ada kemungkinan akan teguh dalam memegang amanah. Sedangkan orang yang pendusta atau tidak jujur sama sekali tidak bisa memegang amanah. Jujur dan amanah adalah serangkaian sifat yang perlu kita sikapi. Sebagaimana rasulullah adalah seorang yang mempunyai sifat jujur, terpercaya [Amanah]. Oleh sebab itu kita patut menjadikan Rasulullah sebagai suri tauladan yang baik. Sebagaimana Firman allah ta’ala: Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah. [QS. Al-Ahzab :21] | Pengertian Amanah Dalam Islam Amanah adalah segala sesuatu yang dibebankan Allah kepada manusia untuk dilaksanakan yang tercakup di dalamnya • Khilafah ilahiyah (khalifat allah, ibad allah), • Khilafah takwiniah (al-taklif al-syar’iah) dalam kaitannya dengan hablun min allah dan hablun min al-nas. Dalam ajaran Al-Qur’an manusia adalah makhluk yang memikul beban (mukallaf). Pembebanan (taklif) meliputi hak dan kewajiban. Setiap beban yang diterima manusia harus dilaksanakan sebagai amanah. Amanah mempunyai akar kata yang sama dengan kata iman dan aman, sehingga mu’min berarti yang beriman, yang mendatangkan keamanan, juga yang memberi dan menerima amanah. Orang yang beriman disebut juga al-mu’min, karena orang yang beriman menerima rasa aman, iman dan amanah. Bila orang tidak menjalankan amanah berarti tidak beriman dan tidak akan memberikan rasa aman baik untuk dirinya dan sesama masyarakat lingkungan sosialnya. Dalam sebuah hadis dinyatakan “Tidak ada iman bagi orang yang tidak berlaku amanah”. Dalam kontek hablun min allah, amanah yang dibebankan Allah kepada manusia adalah Tauhid artinya pengakuan bahwa hanya Allah yang harus disembah, hanya Allah yang berhak mengatur kehidupan manusia dan hanya Allah yang harus menjadi akhir tujuan hidup manusia, sehingga pelanggaran terhadap tauhid adalah syirik dan orang musyrik adalah orang khianat kepada Allah. Termasuk dalam kontek ini pula adalah mengimani seluruh aspek yang termuat dalam rukun iman dan melaksanakan ubudiyah yang termaktub dalam rukun islam. Manusia diperintah Allah untuk menyampaikan amanah kepada yang berhak menerimanya (QS. 4 : 58), hal ini berkaitan dengan tatanan berinteraksi sosial (muamalah) atau hablun min al-nas. Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan [menyuruh kamu] apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat. (QS. An-Nisa :58) Sifat dan sikap amanah harus menjadi kepribadian atau sikap mental setiap individu dalam komunitas masyarakat agar tercipta harmonisasi hubungan dalam setiap gerak langkah kehidupan. Dengan memiliki sikap mental yang amanah akan terjalin sikap saling percaya, positif thinking, jujur dan transparan dalam seluruh aktifitas kehidupan yang pada akhirnya akan terbentuk model masyarakat yang ideal yaitu masyarakat aman, damai dan sejahtera. Pengertian Amanah Amanah secara etimologis (pendekatan kebahasaan/lughawi) dari bahasa Arab dalam bentuk mashdar dari (amina- amanatan) yang berarti jujur atau dapat dipercaya. Sedangkan dalam bahasa Indonesia amanah berarti pesan, perintah, keterangan atau wejangan. Amanah menurut pengertian terminologi (istilah) terdapat beberapa pendapat, diantaranya menurut Ahmad Musthafa Al-Maraghi, Amanah adalah sesuatu yang harus dipelihara dan dijaga agar sampai kepada yang berhak memilikinya. Sedangkan menurut Ibn Al-Araby, amanah adalah segala sesuatu yang diambil dengan izin pemiliknya atau sesuatu yang diambil dengan izin pemiliknya untuk diambil manfaatnya. Dari beberapa pengertian di atas, dapat diambil suatu pengertian bahwa amanah adalah menyampaikan hak apa saja kepada pemiliknya, tidak mengambil sesuatu melebihi haknya dan tidak mengurangi hak orang lain, baik berupa harga maupun jasa. Amanah merupakan hak bagi mukallaf yang berkaitan dengan hak orang lain untuk menunaikan nya karena menyampaikan amanah kepada orang yang berhak memilikinya adalah suatu kewajiban. Ahmad Musthafa Al-Maraghi membagi amanah kepada 3 macam, yaitu : 1. Amanah manusia terhadap Tuhan, yaitu semua ketentuan Tuhan yang harus dipelihara berupa melaksankan semua perintah Tuhan dan meninggalkan semua laranganNya. Termasuk di dalamnya menggunakan semua potensi dan anggota tubuh untuk hal-hal yang bermanfaat serta mengakui bahwa semua itu berasal dari Tuhan. Sesungguhnya seluruh maksiat adalah perbuatan khianat kepada Allah Azza wa Jalla. 2. Amanah manusia kepada orang lain, diantaranya mengembalikan titipan kepada yang mempunyainya, tidak menipu dan berlaku curang, menjaga rahasia dan semisalnya yang merupakan kewajiban terhadap keluarga, kerabat dan manusia secara keseluruhan. Termasuk pada jenis amanah ini adalah • Pemimpin berlaku adil terhadap masyarakatnya, • Ulama berlaku adil terhadap orang-orang awam dengan memberi petunjuk kepada mereka untuk memiliki i’tikad yang benar, • Memberi motivasi untuk beramal yang memberi manfaat kepada mereka di dunia dan akhirat, • Memberikan pendidikan yang baik, menyuruh berusaha yang halal serta memberikan nasihat-nasihat yang dapat memperkokoh keimanan agar terhindar dari segala kejelekan dan dosa serta mencintai kebenaran dan kebaikan. Amanah dalam katagori ini juga adalah seorang suami berlaku adil terhadap istrinya berupa salah satu pihak pasangan suami-istri tidak menyebarkan rahasia pasangannya, terutama rahasia yang bersifat khusus yaitu hubungan suami istri. 3. Amanah manusia terhadap dirinya sendiri, yaitu berbuat sesuatu yang terbaik dan bermanfaat bagi dirinya baik dalam urusan agama maupun dunia, tidak pernah melakukan yang membahayakan dirinya di dunia dan akhirat. Amanah merupakan faktor utama terciptanya kesejahteraan dan kemakmuran suatu bangsa, sebab dengan sikap amanah semua komponen bangsa akan berlaku jujur, tanggung jawab dan disiplin dalam setiap aktifitas kehidupan. Mewabahnya korupsi, monopoli dan oligapoli dalam berbagai lapangan kerja dan sektor ekonomi baik ekonomi mikro maupun ekonomi makro, baik yang dikelola pemerintah maupun swasta, hilangnya saling percaya, tumbuhnya saling mencurigai (negative thinking), menjamurnya mental hipokrit, apriori terhadap tugas dan kewajiban dan sifat-sifat tercela lainnya sebagai akibat dari hilangnya amanah. | Pentingnya Amanah dalam Kehidupan Berbicara tentang orang-orang yang akan menentukan masa depan bangsa ini, tak lepas dari membicarakan masalah amanah. Di tengah berbagai konflik yang ada, mampukah mereka menjalankan amanah itu? Kata “amanah” adalah suatu kata yang besar dalam Islam. Bila dilihat berdasarkan syariat, amanah ini pengertiannya sangat luas dan mendalam. Mulai dari “Menyimpan rahasia hingga “menjalankah sesuatu yang menjadi perjanjian atau tugas”. Amanah adalah akhlak dari para Nabi dan Rasul. Mereka adalah orang-orang yang paling baik dalam menjaga amanah. Tidak heran bila Rasulullah dikenal sebagi orang yang paling terpercaya, terutama dalam menjalankan amanah. Ada empat elemen penting dalam konsep amanah, yaitu: • Menjaga hak Allah SWT • Menjaga hak sesama manusia • Menjauhkan dari sifat abai dan berlebihan, artinya amanah memang harus disampaikan dalam kondisi tepat, tidak ditambahi atau dikurangi • Mengandung sebuah pertanggung jawaban Perlu dicatat, amanah sangat berkaitan dengan akhlak yang lain, seperti kejujuran, kesabaran, atau keberanian. Karena untuk menjalankan amanah, perlu keberanian yang tegas. Amanah sebagai salah satu unsur dalam Islam, membuktikan bawah salah satu fungsi agama adalah memberikan nilai pada kehidupan. Apalagi, amanah dititipkan pada hal-hal kecil, bukan hanya hal-hal besar saja. Islam mengajarkan bahwa tidak ada iman bagi orang yang tidak amanah dan tak ada agama bagi orang yang tak berjanji. Ini berarti amanah adalah bagian dari iman. Sehingga mereka yang tidak menjaga amanah, termasuk pada golongan orang-orang yang tidak beriman. Selain itu, agama juga mengajarkan kita untuk berjanji dan menepatinya karena itu bagian dari kehidupan. Lebih lanjut, berbicara amanah juga merujuk pada golongan manusia yang termasuk para pemimpin. Bagaimanapun juga, kita semua merupakan pemimpin, setidaknya bagi diri sendiri dan keluarga. Sehingga, nanti kita pasti akan ditanya dan dimintai pertanggungjawaban tentang kepempinan kita. Hal ini tercantum dalam Alquran surat Al Anfaal ayat 27: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui. Dari ayat di atas, kita bisa lihat bahwa Allah benar-benar dengan tegas melarang sifat khianat. Rasulullah pun dengan tegas mendidik orang untuk menjalankan amanah, bahkan sedari kecil. Misalnya, ada satu kisah tentang seorang anak kecil bernama Abdullah. Pada suatu hari, dia disuruh ibunya menyampaikan setandan anggur kepda Rasulullah. Tapi di jalan, mungkin karena kehausan, beberapa anggur dimakan oleh Abdullah. Ketika anggur itu diberikan, Rasulullah mengetahui hal itu dan seketika itu juga Rasulullah menjewer telinga Abdullah sambil mengucapkan kalimat, “Hai pengkhianat” sebanyak tiga kali. Dalam hal ini, kita bisa lihat, bahwa menjaga amanah itu sangat penting dan memiliki konsekuensi yang besar untuk orang-orang yang mengabaikan amanah. Begitu besarnya, hingga bumi, langit, dan gunung pun takut melanggarnya. Hal ini tercantum dalam Alquran surat Al Ahzab ayat 72: “Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi, dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh. | Bila mereka saja takut, bukankah kita seharusnya lebih takut? Karena kitalah yang akhirnya dititipi amanah itu dan nantinya akan ditanya tentang pertanggungjawabannya. Disarikan dari ceramah Jumat 4 Desember 2009 oleh Dr. TA Sanny Demikian yang dapat saya sampaikan lebih dan kurang saya mohon ma’af wabilahi taufiq wal hidayah wasalaamu ‘alaikum warahmatullahi wabarokaatuh. | ▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬ஜ۩۞۩ஜ▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬ SEMOGA BERMANFA’AT – ALHAMDULILLAH ▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬ஜ۩۞۩ஜ▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬

Senin, 22 September 2014

proposal 1 Muharram MAN MODEL SEKAYU

PROPOSAL KEGIATAN LOMBA DALAM RANGKA MEMPERINGATI TAHUN BARU HIJRIAH 1 MUHARAM 1436 H D I S U S U N OLEH: ROHIS MA. NEGERI MODEL SEKAYU PROPOSAL KEGIATAN LOMBA DALAM RANGKA MEMPERINGATI TAHUN BARU HIJRIAH 1 MUHARAM 1436 H KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami ucapkan kepada Alloh SWT, karena berkat Taufiq dan Hidayah-Nya serta pertolongan-Nya kami dapat menyusun proposal ini. Sholawat dan salam-Nya mudah-mudahan selalu tercurahkan kepada Nabi kita Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya dan kepada tabi`it-tabi`innya. Dalam proposal ini, kami membahas tentang pentingnya peranan Islam dalam mensukseskan pembangunan Nasional yang Religius. Sehingga tidak ada waktu yang terbuang sia-sia, dan hal ini sangat relefan dengan firman Alloh dalam Al-Quran Surat Al-`Ashr. Maka dari itu Kami bermaksud untuk melaksanakan Peringatan Tahun Baru Hijriyah 1436. Kami sangat mengharapkan sekali Uluran dan Bantuan dari semua pihak khususnya para Donatur yang akan membantu terhadap kelancaran kegiatan 1 Muharam 1436H Dalam penyusunan proposal ini, penyusun menyadari jauh dari kesempurnaan baik dalam penempatan kata maupun cara penyusunannya, untuk itu penyusun menunggu saran atau koreksi dari semua pihak untuk perbaikan dimasa yang akan datang. Atas segala hormat kami ucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang bersedia membantu demi kelancaran kegiatan tersebut. Semoga segala bantuan yang diberikan mendapat imbalan dari Alloh SWT. Sekayu, 15 September 2014 Hormat saya, Penyusun   I. Pendahuluan Tahun baru islam atau biasa di sebut tahun baru hijriah di peringati setiap tanggal 1 muharram. Penanggalan tahun hijriah di tetapkan oleh Khalifah Umar Bin Khattab saat Nabi Muhammad SAW beserta sebagian pengikutnya hijrah dari Mekkah ke Madinah. Peristiwa ini mempunyai makna yang penting bagi umat islam karena perpindahan Nabi Muhammad SAW beserta sebagian pengikutnya dari Mekkah ke Madinah karena tekanan dari kaum kafir Quraisy di Mekkah. Hijrah sendiri mempunyai makna yang berati perpindahan atau menyingkir ke tempat yang satu ke tempat yang lain yang lebih aman dan menjauhkan diri dari dosa. Karena pentingnya peristiwa ini, banyak orang yang memperingati tahun baru hijriah dengan beribadah, meminta ampun atas dosa yang sudah di perbuat setahun yang lalu, berdoa diberi keselamatan dan rezeki, serta menyantuni anak yatim piatu dan kaum dhuafa, atau melakukan kegiatan positif yang lainnya. Di zaman globalisasi ini, perkembangan teknologi berkembang pesat, dapat menyebabkan penurunan nilai-nilai agama pada remaja muslim. Tak dapat di pungkiri lagi bahwa keimanan dan ketaqwaan remaja muslim harus di jaga agar kemaksiatan dapat terhindar. Oleh karena itu, untuk memperingati tahun baru Hijriah 1 muharram 1436 H , ROHIS MAN MODEL SEKAYU bermaksud mengadakan beberapa perlombaan islami yang diharapkan dapat menumbuhkan rasa cinta kepada agama Islam, nilai-nilai agama, akhlak mulia, dan menjaga moral bangsa. II. Dasar Kegiatan 1. Program Kerja Rohis masa bakti 2013-2014 tentang peringatan tahun baru Hijriah 1 Muharram 1436 H. 2. Hasil rapat pengurus ROHIS pada tanggal 24 Agustus 2014 III. Maksud dan Tujuan Kegiatan 1. Memperingati tahun baru Hijriah 1 Muharram 1434 H dengan kegiatan yang positif dan islami. 2. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan terhadap Allah SWT. 3. Menambah jiwa kerohanian siswa-siswi MAN MODEL SEKAYU. 4. Menjalin tali silaturahmi antar siswa/siswi dalam Menumbuhkan rasa pesahabatan antar sesama. 5. Menanamkan nilai-nilai agama, dan akhlak mulia. 6. Menjaga moral bangsa. 7. Menumbuhkan jiwa kreativitas siswa/siswi MAN MODEL SEKAYU IV. Ruang Lingkup Kegiatan Kegiatan peringatan tahun baru Hijriah merupakan kegiatan yang bernuansa islami, dan diantaranya terdapat kegiatan mendengarkan ceramah Agama dan perlombaan islami seperti lomba Tilawatil Qur’an, lomba Da’i Da’ia, lomba Mading Islami, lomba Puisi Islami, Busana Muslim Muslimah, cerdas cermat, kaligrafi dan Qasidah Kegiatan ini khusus ditujukan untuk seluruh Siswa/siswi MAN MODEL SEKAYU.   V. Tema Kegiatan Dalam memperingati Tahun Baru Hijriah 1 Muharam 1436 H mari kita wujudkan kreativitas muda mudi islam serta mewujudkan ukhuwah Islamiyah dan menanamkan akhlakul karimah. VI. Penyelenggara Kegiatan Acara ini diselenggarakan oleh : Rohis Madrasah Aliyah Negeri Model Sekayu VII. Bentuk Kegiatan 1. Mendengarkan ceramah Agama 2. Mengadakan Lomba – lomba bernuansa Islami VIII. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Peringatan 1Muharam tahun 1436 H, Insya Allah akan dilaksanakan pada : Hari : Sabtu Tanggal : 25, Oktober 2014 Waktu : 08.00 WIB - selesai Tempat : Aula MA. Negeri Model Sekayu Pelaksana : Panitia Rohis MA. Negeri Model Sekayu Penanggung Jawab : Seluruh keluarga Besar MAN Model Sekayu IX. Susunan Panitia Terlampir X. Susunan Acara Terlampir XI. Rencana Anggaran Dana Terlampir XII. Pendanaan 1. Dana yang akan kita gunakan bersumber dari dana sekolah gratis tahun anggaran 2014. XIII. Penutup Demikian proposal ini kami ajukan agar dapat diketahui dan ditindak lanjuti. Semoga proposal ini dapat menjadi acuan dan bahan pertimbangan. Saran dan kritik dari semua pihak sangat kami harapkan demi tujuan terbaik yang kita inginkan bersama dan dapat membentuk generasi muda yang agamis. Oleh karena itu, kami perlu dukungan moral maupun materiil dari berbagai kalangan agar dapat membantu mensukseskan acara ini. Semoga kegiatan ini bermanfaat bagi kita semua dan selalu mendapat lindungan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Amin   Sekayu, September 2014 Ketua Umum Ketua Panitia Sekretaris Mustafid S.Ag Try Juliansyah Dwi Kurniawati NIP.19730505200003 1 003 Mengetahui / Menyetujui Kepala Madrasah Waka Kesiswaan Drs. Syazili M.Pd.I Jasnita S.Pd, M.Pd NIP.19591111 199403 1 002 NIP.197203212005012006   Lampiran 1 Susunan Panitia Pelaksana Tahun Baru Hijriah 1 Muharam 1436 H MA. Negeri Model Sekayu Pelindung : Kepala Madrasah Aliyah Negeri Model Sekayu Penanggung Jawab : Jasnita S.Pd,M.Pd Ketua umum : Mustafid S.Ag Ketua Pelaksana : Try Juliansyah Wakil Ketua : Al Waduha Sekretaris : Dwi Kurniawati Bendahara : Prilia Dianita Do’a : Noviaturrahman Pembaca Ayat Suci Al quran : Sawaludin X.1 Sari tilawah : Muti’ah Seksi – Seksi : 1. Seksi Acara ( Lomba) MC :1. Dini Safitri 2. Fitriani SD  Lomba Tilawatil Qur’an Ketua :Siti Fatmawati Anggota :-Nanang Fariyadi -Muti’ah -Adi Santoso  Lomba Da’i Da’ia Ketua :Deni Widodo Anggota :-Sawaludin -Monica .A -Dwi Rizki.R  Lomba Mading Islami Ketua :-Dini Safitri Anggota :-Ema Humairo -Fitriani SD -Dwi Nurhayati  Lomba Puisi Islami Ketua :Fathur Rahmi Anggota :-Khusnul Fathana -Khusnul Khotimah -Khuswatun Khasanah  Lomba Busana Muslim Muslimah Ketua :Agung Pratama Anggota :-Nursalsabila -Meyta Melya -Maria Lina  Lomba Cerdas Cermat Ketua :Rifky R.P Anggota :-Waini Destia -Ruqoyyah -Nely Wahyuni -Dwi Kurniawati  Lomba Kaligrafi Ketua :Isa Abudul .G Anggota :-Santi Pebriani -Nova Rekonsilawati -Dewi Dahlia  Lomba Qasidah Ketua :Lista Septriani Anggota :-Feli Sukarti -Zulfaturrahmah -Firda Widya 2. Seksi Perlengkapan/Dekorasi Ketua :Nurul Fajria Anggota :-Neneng Suprima -Jani Rahmana -Sulastri -Prilia Dianita 3. Seksi Humas dan Dokumentasi Ketua : Elpita Lismawati Anggota :-Rifky Rahardiansyah -Lista Seftriani -Yossy Marfaeni 4. Seksi Penyambut Tamu Ketua :Muti’ah Anggota :-Haris Jasuma -Alwaduha -Fathur Rahmi 5. Seksi Konsumsi Ketua :Sulastri Anggota :-Nova Rekonsilawati -Dini Safitri -Agung Pratama -Siti Fatmawati -Ria Ariska -Nuraini -Rika Eliana 6. Seksi Keamanan Ketua :M.Ridho Anggota :Nasukha -Sawaludin -Wirawinata.K -Putra Sutiono Lampiran II Susunan Acara Pelaksanaan Tahun Baru Hijriah 1 Muharam 1436 H MA. Negeri Model Sekayu Sabtu, 25 Oktober 2014 Waktu Kegiatan Keterangan 08.00-08.30 Pembukaan MC 08.30-09.00 Sambutan Ketua Panitia Try Juliansyah 09.00-09.20 Sari Tilawah Al- Qur’an Sawaludin dan Muti’ah 09.20-09.50 Sarofal anam Dedek Irfan dan teman – teman 09.50-10.10 Sambutan Kepala MAN MODEL SEKAYU Drs.Syazily 10.10-11.00 Ceramah Ustd......... 11.00-11.20 Do’a Noviaturrahman 11.20-12.10 Lomba Tilawatil Qur’an Peserta Lomba 12.10-13.00 Isoma Panpel dan peserta 13.00-14.30 Lomba mading islami Peserta 14.30-15.00 Penutup MC Senin , 27 Oktober 2014 Waktu Kegiatan Keterangan 08.00-10.00 Lomba Da’i Da’ia Peserta 10.00-12.00 Lomba puisi Islami Peserta 12.00-13.00 Ishoma Panpel dan Peserta 13.00-14.00 Lomba Busana Muslim Muslimah Peserta 14.00-14.30 Hiburan Panpel, peserta,penonton Selasa, 28 Oktober 2014 Waktu Kegiatan Keterangan 08.00-10.00 Lomba Cerdas Cermat Peserta 10.00-12.00 Lomba Kaligrafi Peserta 12.00-13.00 Ishoma Panpel dan Peserta 13.00-14.45 Lomba Qasidah Peserta 14.45-15.00 Hiburan Panpel, Peserta,penonton 15.00-15.45 Pengumuman Pemenang lomba MC 15.45-16.00 Penutup MC Lampiran III Rencana Anggaran Acara Pelaksanaan Tahun Baru Hijriah 1 Muharam 1436 H MA. Negeri Model Sekayu I. KESEKRETARITAT Rp.100.000 II. INSENTIF PANITIA/PENCERAMAH Pelindung Rp.200.000 Penanggung Jawab Rp.150.000 Ketua Umum Rp.150.000 Penceramah Rp.400.000 Dewan Juri Tilawatil Qur’an Rp.300.000 Dewan juri Da’i Da’ia Rp.300.000 Dewan juri Mading Islami Rp.300.000 Dewan juri Puisi Islami Rp.300.000 Dewan juri Busana Muslim/Muslimah Rp.300.000 Dewan juri Cerdas Cermat Rp.300.000 Dewan juri Kaligrafi Rp.300.000 Dewan juri Qasidah Rp.300.000 + Rp.3.300.000 III. KONSUMSI DAN PERLENGKAPAN 1. Konsumsi  Snack panitia 72×6000 Rp.432.000  Snack juri 24×6000 Rp.144.000  Snack Peserta 152×6000 Rp.912.000  Buah Rp.150.000  Air minum 4×17.000 Rp. 68.000 2. Hadiah berupa piagam dan uang  Piagam 24× Rp.  Hadiah uang 8×250.000 Rp.2.000.000 + Rp.3.706.000 IV. DOKUMENTASI DAN PUBLIKASI Spanduk Rp.150.000 Dokumentasi Rp.100.000 + Rp.300.000 JUMLAH PENGELUARAN (I+II+III+IV) Rp.7.406.000 Terbilang: (Tujuh juta lima ratus enam ribu rupiah) Ketua Umum Ketua Pelaksana Bendahara Mustafid S.Ag Try Juliansyah Prilia Dianita NIP.19730505200003 1 003 Mengetahui / Menyetujui Kepala Madrasah Waka Kesiswaan Drs. Syazili Jasnita S.Pd, M.Pd NIP.19591111 199403 1 002 NIP. 197203212005012006

Senin, 15 September 2014

mantan

ketika orang yang kamu sayang memilih pergi , dan kamu tau kepergian nya demi orang lain . maka bersyukurlah karena Allah sayng kepada mu , Allah telah menggambil orang yang tidak baik dari kehidupan mu, dan itu cara terbaik Allah untuk mempertemukan kamu dengan yang lebih baik.

Senin, 08 September 2014

33 Kiat Khusyu dalam Sholat

33 Kiat Khusyu dalam Sholat Khusyu’ dalam sholat adalah sebuah keadaan yang sangat kita inginkan. Tetapi belum tentu kita dapat melaksanakannya dengan baik. Begitu banyak pula pertanyaan seputar khusyu’ ini bila kita mengikuti ceramah-ceramah atau pengajian. Bahkan sekarang ada yang menyelenggarakan pelatihan khusus sholat khusyu’. Semua itu tentunya dengan tujuan agar khusyu’ dapat dicapai. Sebagian kita juga dengan sangat antusias mencari penjelasan-penjelasan sekitar khusyu’ ini dari berbagai sumber. Berbagai pendapat dan cara pun sering terdengar agar kita mendapatkannya. Tak jarang kiat-kiat tersebut adalah hasil pengalaman pribadi saja atau diadopsi dari kalangan ummat lain yang juga mengenal pemusatan pemikiran dalam ibadahnya padahal belum tentu tindakan tersebut sesuai dengan bimbingan ajaran Islam. Sebut saja contohnya harus mengosongkan fikiran,menarik nafas dalam-dalam terlebih dahulu,mengulang-ulang lafaz niat atau memejamkan mata. Sebagai seorang muslim seharusnya kita dapat memperhatikan tuntunan ibadah seperti yang telah ditunjukkan oleh Nabi kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Sangat tidak logis kalau dalam urusan ibadah ini beliau membiarkan ummatnya dalam kekosongan dan ketiadaan contoh tauladan. Apalagi ini adalah urusan sholat yang sangat penting dan selalu harus dijalankan. Pasti terdapat penjelasan yang cukup terhadap kesempurnaan tata caranya,termasuk dalam hal kekhusyu’an dan cara untuk merealisasikannya. Jauh dari sekedar hasil perenungan manusia belaka atau adopsi dari ummat lainnya. Berikut ini beberapa bagian yang saya terjemahkan secara ringkas dari buku 33 sebab shalat khusyu’ yang disusun oleh Syaikh Muhammad Al Munajjid seorang ulama dan dai kontemporer Arab Saudi dan banyak menulis buku. Buku ini beliau lengkapi dengan dalil-dalil dan pengesahan hadits-haditsnya (takhrij) sehingga sangat menenangkan hati para pembaca yang selalu memperhatikan masalah keabsahan dalil dalam mengkaji suatu masalah. Hanya saja agar ringkas tidak dicantumkan disini. Bagi yang ingin merujuk dapat mentelaah buku tersebut. Perbuatan-perbuatan yang mengundang khusyu' dalam sholat. Sebagaimana diterangkan dalam dalil-dalil yang menggambarkan keadaan sholat Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam tuntunan secara langsung dalam sabdanya maka ada perbuatan -perbuatan yang harus dikerjakan sebelum atau saat dalam shalat dan sesudah sholat agar mengundang kekhusyu’an sholat kita yaitu : 1. mempersiapkan diri untuk melaksanakan sholat (lihat bahasannya pada tulisan ini). 2. thuma'ninah (secara tenang dan tidak tergesa-gesa). 3. mengingat mati. 4. tadabbur dan berinteraksi dengan ayat yang dibaca dan bacaan sholat lainnya serta membaca seayat demi seayat. 5. melantunkan bacaan dengan tartil dan suara yang dibaguskan. 6. menyadari bahwa Allah ta'ala merespon apa yang dimintanya dalam sholat. 7. sholat dengan menghadap batas (sutrah) dan mendekatinya. 8. meletakkan tangan kanan diatas tangan kiri didada. 9. mengarahkan penglihatan kearah tempat sujud. 10. menggerakkan telunjuk saat tasyahhud. 11. membaca surat,dzikir dan doa yang bermacam-macam. 12. melakukan sujud tilawah bila tiba pada tempatnya. 13. membaca isti'adzah dari syaithan. 14. memperhatikan kondisi sholat para salaf. 15. mengetahui keistimewaan khusyu' dalam sholat. 16. sungguh-sungguh dalam doa pada tempatnya yang dibaca saat sholat khususnya ketika sujud. 17. membaca dzikir dzikir setelah sholat yang diajarkan Nabi. Menghilangkan penghalang penghalang khusyu' dan hal-hal yang dapat mengganggu kekhusyuan. Selain mengerjakan hal-hal seperti yang sudah disebutkan diatas ada juga hal-hal yang harus kita hindari sehingga kekhusyu’an sholat kita tidak terganggu seperti : 1. menyingkirkan hal hal yang dapat mengganggu kekhusyuan orang yang sholat dari tempat sholat. 2. tidak mengenakan pakaian yang ada gambar hiasan tulisan warna yang dapat mengganggu khusyu. 3. tidak melaksanakan sholat sementara makanan yang diinginkannya sedang disiapkan dihadapannya. 4. tidak sholat dalam keadaan menahan sesak kencing atau buang air besar. 5. tidak sholat dalam keadaan mengantuk sekali. 6. tidak sholat dibelakang orang yang sedang bercakap-cakap atau orang yang sedang tidur. 7. tidak menyibukkan diri dengan meratakan tempat sujud. 8. tidak mengganggu orang lain dengan mengeraskan bacaannya. 9. tidak menoleh kearah lain. 10. tidak mendongak keatas. 11. tidak meludah kearah depan. 12. menahan diri sekuat tenaga dari menguap. 13. tidak ikhtishar (meletakkan tangan dipinggang atau berkacak pinggang) dalam sholat. 14. tidak melakukan sadl yaitu membiarkan pakaian hingga menyentuh tanah atau mengenakan pakaian yang panjang dan longgar serta menyelimutkan tangannya didalam atau mengenakan pakaian yang besar dan longgar dan menyampirkannya jatuh kedepan dari kedua pundaknya. 15. tidak menyerupai hewan. Seperti yang sudah saya terangkan dalam pembukaan tulisan ini bahwa bila kita menginginkan dalil dari masing-masing hal yang harus dikerjakan atau yang harus dihindarkan diatas dapat langsung merujuk ke buku aslinya. Bila Allah subhanahu wata’ala mengizinkan insyaallah dalam kesempatan tulisan berikutnya dapat kita cantumkan dan membahasnya. Penting untuk kami sertakan juga dalam tulisan ini beberapa penjelasan dari hal-hal yang sudah disebutkan diatas semoga dapat membantu lebih memahaminya seperti penjelasan tentang apa yang dimaksud dengan melakukan persiapan. Persiapan untuk melaksanakan sholat tersebut berbentuk hal-hal sebagai berikut: 1. Menjawab kalimat-kalimat adzan yang dilantunkan muadzin serta membaca doa yang disunnahkan setelah adzan yaitu: اللهم رب هذه الدعوة التامة والصلاة القائمة ، آت محمدا الوسيلة والفضيلة وابعثه المقام المحمود الذي وعدته 2. Berdoa antara adzan dan iqomah 3. Berwudhu dengan baik dan memulainya dengan basmalah serta berdoa setelah selesai mengerjakannya ( أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له وأشهد أن محمدا عبده ورسوله اللهم اجعلني من التوابين واجعلني من المتطهرين ) 4. Menaruh perhatian pada siwak atau kebersihan dan kebaikan mulut yang akan menjadi jalan keluarnya lantunan Alqur’an karena Hadits yang diriwayatkan Al Bazzar : ( طهروا أفواهكم للقرآن ) ia berkata : setahuku tak ada sanad yang lebih baik dari sanad ini dari Ali – dalam Kasyful Astaar 1/242 dan komentar Al Haitsami : Rijalnya perawi-perawi yang tsiqah 2/99 , sementara Penilaian Al Albani : Sanadnya baik – dalam silsilah shahihah no 1213 5. menghiasi diri dengan pakaian yang baik lagi bersih sebagaimana firman Allah subhanahu wata’ala : ( يا بني آدم خذوا زينتكم عند كل مسجد ) sebab berhias dan menunjukkan kebersihan pakaian paling pantas ditujukan kepada Allah subhanahu wata’ala sebagaimana pula pakaian yang baik dan aromanya baik memberikan efek nyaman dan ketenangan jiwa pada pemakainya berbeda dengan pakaian tidur dan pakaian kerja. 6. Menyiapkan diri dengan menutup aurat 7. Mensucikan lokasi sholat 8. bersegera dan sengaja menunggu datangnya waktu sholat 9. meratakan shaf dan merapatkannya karena syaithan menyusup antara shaf yang renggang Apakah dibolehkan memejamkan mata demi membuat sholat lebih khusyu’ ? Sering sekali muncul pertanyaan apa hukumnya memejamkan mata dalam sholat apalagi dengan memejamkan mata sholat terasa lebih khusyu’? Jawabannya adalah bahwa perbuatan ini tidak sesuai dengan sunnah Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam sebab memejamkan mata berarti membuat kita tidak melaksanakan sunnah memandang kearah tempat sujud atau kearah jari-jari seperti yang dijelaskan oleh Imam Ibnul Qayyim bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dalam doa ketika tasyahhud mengarahkan pandangannya ke jarinya dan pandangannya tidak pernah melewati batas arah tersebut.Kesimpulan ini didapat dari beberapa riwayat berikut: 1. Dalam sholat kusufnya Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mengulurkan tangannya ketika melihat surga untuk mengambil setangkai anggur. 2. Juga ketika beliau shallallahu ‘alaihi wasallam melihat neraka melihat perempuan pemilik seekor kucing didalamnya dan juga seorang pemilik tameng (mihjan). 3. Demikian pula hadits beliau shallallahu ‘alaihi wasallam menolak seekor hewan yang hendak lewat dihadapannya. 4. Demikian pula riwayat beliau shallallahu ‘alaihi wasallam menolak seorang anak lelaki dan anak perempuan dan bahwa beliau menghalangi diantara dua orang anak perempuan. 5. Hadits beliau sedang sholat dan membalas salam dengan isyarat dan tentunya kearah orang yang dilihatnya. 6. Demikian pula hadits beliau sholat dan melihat syaithan kemudian mencekiknya. Maka hadits-hadits ini memberikan petunjuk kepada kita bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam tidak memejamkan matanya dalam sholat. Demikianlah beberapa bahasan yang berkaitan dengan cara meraih sholat yang khusyu’ dengan bimbingan dari perbuatan dan petunjuk Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam sebagai contoh yang harus kita ikuti praktek sholatnya.Wallahu a’lam.

Minggu, 07 September 2014

Maudy Ayunda – Tahu Diri lagu mewakili perasaan ku :(

Maudy Ayunda – Tahu Diri Maudy Ayunda – Tahu Diri Cosa Aranda+ | September 20, 2012 | Maudy Ayunda | No Comments 4.44 / 5 5 1 / 5 2 / 5 3 / 5 4 / 5 5 / 5 50 votes, 4.44 avg hai selamat bertemu lagi aku sudah lama menghindarimu sialku lah kau ada di sini sungguh tak mudah bagiku rasanya tak ingin bernafas lagi tegak berdiri di depanmu kini sakitnya menusuki jantung ini melawan cinta yang ada di hati dan upayaku tahu diri tak selamanya berhasil 'pabila kau muncul terus begini tanpa pernah kita bisa bersama pergilah, menghilang sajalah lagi bye selamat berpisah lagi meski masih ingin memandangimu lebih baik kau tiada di sini sungguh tak mudah bagiku menghentikan segala khayalan gila jika kau ada dan ku cuma bisa meradang menjadi yang di sisimu membenci nasibku yang tak berubah dan upayaku tahu diri tak selamanya berhasil 'pabila kau muncul terus begini tanpa pernah kita bisa bersama pergilah, menghilang sajalah lagi berkali-kali kau berkata kau cinta tapi tak bisa berkali-kali ku telah berjanji menyerah dan upaya ku tahu diri tak selamanya berhasil dan upaya ku tahu diri tak selamanya berhasil 'pabila kau muncul terus begini tanpa pernah kita bisa bersama pergilah, menghilang sajalah pergilah, menghilang sajalah pergilah, menghilang sajalah lagi