Rabu, 18 Maret 2015
beda move on sama move up "Not Only Move On, MOVE UP!!"
Not Only Move On, MOVE UP!!
17 November 2012 by Febrianti Almeera
“Tidaklah seseorang tertimpa kegundahan dan kesedihan lalu berdoa, melainkan Allah akan menghilangkan kesedihan dan kegelisahan (kegundahan)-nya serta menggantikannya dengan kegembiraan.” – HR. Abdullah bin Mas’ud
Familiar dengan istilah “move on”? Apa yang ada di benak kita saat mendengar kata tersebut? Hm.. izinkan saya menebak ya.. :)
Istilah “move on” akan membawa pikiran kita kepada tindakan seseorang setelah mengalami kondisi hati yang kecewa. Tapi kecewa bukan sembarang kecewa, melainkan kecewa karena cinta. Dan rata-rata, orang-orang yang berkoar-koar tentang “move on” tersebut, merupakan para pelaku yang menjalani cinta belum halal alias pacaran. Hehehe. Betul apa betul? :D
Nah, saya tidak akan membahas kisah cinta. Sebab menjalin cinta belum halal saja sudah jelas tak Allah izinkan. Jadi untuk apa dibahas. Allah tidak suka titik. Jadi kali ini, saya akan membahas mengenai tindakan “move on” yang biasa dilakukan seseorang, setelah dilanda kesedihan atau kekecewaan. Benarkah setelah sedih atau kecewa harus move on? Benarkah cukup hanya dengan move on akan membaikkan kondisi diri?
WHAT’S MOVE ON?
“Move on” merupakan istilah bagi tindakan berpindahnya diri dari satu titik, ke titik yang lain, tapi masih dalam satu garis yang sama, dalam posisi horizontal. Hehe, bingungkah? Sengaja.. sebab bingung itu merupakan bukti bahwa kamu menyimak postingan ini dengan fokus yang baik. Oke begini, “move on” itu ibarat sebuah bola yang berada pada lantai datar, yang tadinya diam di satu titik, kemudian digelindingkan hingga berpindah ke titik yang lain. Nah, lebih terbayang kan. Jadi, apabila diri dilanda kecewa kemudian melakukan perpindahan, itu baik, sebab move on merupakan sebuah upaya agar diri mendapati posisi baru, hingga sedih hati tidak meliputi terlampau lama. Dan memang, sedih berlarut-larut itu tidak baik adanya.
”Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman.” QS. Ali Imran: 139
Tapi apakah cukup memperbaiki diri dan suasana hati sebab kecewa mendalam hanya melalui move on? Ternyata tidak! Move on hanya memindahkan posisi diri, dari titik satu ke titik yang lain, tapi masih dalam garis yang sama. Tidak ada peningkatan kualitas diri sama sekali, hanya berpindah posisi saja. Apakah itu salah? Sebetulnya tidak. Tapi bagi pribadi-pribadi yang benar-benar ingin berubah tidak sekedar merubah suasana hati, tapi juga ingin meningkatkan kualitas diri, move on saja tidak cukup :)
LET’S MOVE UP!!
Bila move on merupakan perpindahan diri dari satu titik ke titik yang lain dalam jalur horizontal, maka move up merupakan perpindahan diri dari satu titik ke titik yang lain juga, namun dalam jalur vertikal. Maksudnya, bila move on hanya mencari pembaikkan diri, pembenahan suasana hati, dan pencarian kebaikan baru, maka move up melengkapi kesemuanya tadi disertai dengan peningkatan kualitas pribadi. Jadi, move up dilakukan oleh orang-orang yang sadar bahwa setelah dirinya kecewa dan bersedih, ia tak cukup hanya berpindah, melainkan juga harus meningkatkan kualitas dirinya. Ini sejalan dengan janji Allah di QS. Ali Imran: 139 di atas, yang menyiratkan bahwa siapapun yang bersedih hati akan diangkat derajatnya. InsyaAllah. Kata ‘diangkat derajatnya’ berarti dipindahkan ke titik yang lebih tinggi, jalur vertikal, bukan ke titik sebelahnya yang masih tetap dalam jalur horizontal. Dan berpindah ke titik yang lebih tinggi maksudnya adalah agar diri kita semakin dekat kepada pemilik diri, yaitu Allah SWT. Jadi, orang yang melakukan move up, insyaAllah tak hanya berpindah posisi, tak hanya meningkatkan kualitas pribadi, tapi juga mendekatkan diri pada Illahi Rabbi. Subhanallah, mantap sekali kan..
Jadi, masih cukupkah hanya dengan move on? Saya rasa tidak. Kita harus move up! Memaksa diri tidak hanya untuk mencari ketenangan dan kedamaian saja, tapi juga peningkatan kemampuan dan kualitas. InsyaAllah, dengan semakin tinggi kualitas diri kita, semakin dekat pada Illahi Rabbi, maka akan semakin mudah juga bagi kita menyampaikan selamat tinggal pada luka yang tersisa. Tidak akan ada duka melanda, sebab saat diri sudah berada di posisi yang lebih tinggi, segala faktor penyebab duka akan tampak semakin kecil hingga akhirnya hilang, tak nampak lagi. Let’s MOVE UP!!
“Move up adalah bentuk ikhtiar diri, untuk meningkatkan kualitas pribadi, dengan semakin mendekat pada Illahi Rabbi” – Febrianti Almeera
Langganan:
Postingan (Atom)