Rabu, 26 November 2014
HAPPY BIRTHDAY
TERIMA KASIH YA ALLAH TELAH ENGKAU BERI AKU KESEMPATAN HIDUP SAMPAI HARI INI
HAPPY BIRTHDAY FOR ME YANG KE 16 TAHUN
Senin, 17 November 2014
sedih itu awal bahagia mu
Pedih itu Awal Bahagiamu
Ketika kamu merasa masalah yang dihadapi begitu berat, yakinkanlah dirimu untuk tetap bersemangat karena pedih itu adalah awal dari bahagia yang masih tertutup kabut yang gelap.
Ketika kamu merasa ujian yang dihadapi membuatmu terhimpit, bersabarlah dan tetaplah mencari peluang di tengah kesempitan. Karena kelak ujian dan kesempitan ini akan kau kenang sebagai pelajaran yang begitu berharga.
Ketika kamu memutuskan untuk berhenti menjalani hubungan di luar pernikahan dan kamu merasa begitu sedih.
Merasa ada luka yang menganga di dalam hatimu.
Tenanglah karena suatu hari kamu akan bersyukur atas jalan yang kamu ambil.
Selalu ada kepedihan dalam kehidupan, dan selalu ada angin segar kebahagiaan sesudahnya.
So, nikmatilah hidupmu dan bersyukurlah dalam setiap episode yang kamu jalani.
Karena syukur itu bisa menjadi jalan untuk mempercepat kebahagiaanmu.
Setuju??
Kikis Kesedihanmu dengan Berbagi Kebahagiaan yang Ada
Hidup terdiri dari dua sisi, ada siang ada malam, ada kebahagiaan ada juga kesedihan.
Tapi entah kenapa manusia lebih senang berbagi kesedihan daripada kebahagiaan.
Lihat saja gimana kamu yang super duper bahagia ketika baru jadian dengan gebetan yang sudah diidam-idamkan justru menikmati kebahagiaan berdua saja.
Kemana-mana berdua, apa yang dimiliki special hanya untuk si dia. Boro-boro inget orang tua atau sahabat yang sejak dulu selalu ada buat kamu.
Tapi pas giliran putus dengannya, atau memilih putus karena sudah paham bahwa pacaran itu dilarang. K
amu heboh curhat sana-sini. Membagi kesedihan kepada setiap orang yang kamu kenal.
Bahkan tak jarang ada yang bikin orang tua kelimpungan karena kamu uring-uringan bahkan sampai mogok makan. Kamu yang sedih merasa setiap orang harus paham kesedihan yang kamu rasakan.
Padahal sadarkah kamu bahwa kesedihan yang kamu bagikan justru memperburuk keadaanmu. Kesedihan itu justru semakin terekam kuat dan membuatmu merasa menjadi orang paling malang di dunia.
Sahabat setia, kebahagiaan itu adalah pilihan yang bisa kita ambil sendiri.
Sesulit apapun ujian yang kita terima, jika sahabat mau tetap bersyukur dan memilih bahagia justru kesedihan yang sahabat rasakan akan terkikis dengan sendirinya.
Berganti kebahagiaan yang akan perlahan datang menghapus semua sedih yang pernah ada.
Terakhir, mantapkanlah hari-hari sahabat dengan do’a. “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari rasa susah dan duka, dan aku berlindung kepada-Mu dari sifat lemah dan malas, dan aku berlindung kepada-Mu dari sifat pengecut dan kikir, serta aku berlindung kepada-Mu dari hutang yang tak terbayar dan dari belenggu orang lain.” (H.R. Abu Umamah dan Abu Sa’id)
Jangan Buka Pintu Dosa!
Ketika usia menginjak remaja, ketertarikan terhadap lawan jenis mulai ada.
Setelah itu, bayang-bayang akan kehadiran si dia mulai merasuk dalam jiwa.
Jika terus diikuti, maka kau akan mulai masuk ke dalam penyakit menyendiri.
Yang tadinya senang bergaul jadi lebih suka mendengar lagu-lagu mellow sambil membayangkan si dia. di tengah kesendirian ini.
Mulailah muncul keinginan untuk menjadikan dia sebagai pacar.
Stop! Jangan lanjutkan angan-anganmu ini sobat.
Keinginan menjadikannya sebagai pacar hanya akan membuatmu masuk ke sebuah pintu dosa yang terus menerus kau lakukan. Mulai dari dosa smsan, teleponan hingga dosa berduaan saat jalan.
Daripada kamu masuk ke pintu dosa lebih baik kamu segera mengalihkan pikiranmu dari dia dan kembalilah bergaul bersama teman-temanmu.
Aktifkan kembali semangatmu untuk berjuang meraih cita dan bersemangat kembali menata hidupmu bersama sahabat tercinta. Biarkanlah perasaanmu terhadapnya hanya menjadi lintasan pikiran yang tak berarti.
Hingga perlahan kau akan melupakannya seiring waktu yang berlalu.
Jangan pernah mau membuka pintu dosa!
Boleh di-SHARE
Assalamu'alaikum Ukhti
Ini nih salah satu bahan referensi buat muhasabah diri. Semoga menjadi muslimah anti galau dan semoga menjadi muslimah yang seutuhnya aamiin
Entah angin apa yang membuai hari ini, membuatku begitu berani mencoretkan sesuatu untuk dirimu yang tidak pernah aku kenali. Aku sebenarnya tidak pernah berniat untuk memperkenalkan diriku kepada siapapun. Apalagi mencurahkan sesuatu yang hanya aku khususkan buatmu sebelum tiba masanya. Kehadiran sseorang lelaki yang menuntut sesuatu yang kujaga rapi selama ini semata-mata buatmu, itulah hati dan cintaku, membuatku tersadar dari lenaku yang panjang.
Ibu telah mendidikku semenjak kecil agar menjaga maruah dan mahkota diriku karena Allah telah menetapkannya untukmu suatu hari nanti. Kata ibu, tanggungjawab ibu bapak terhadap anak perempuan ialah menjaga dan mendidiknya sehingga seorang lelaki mengambil-alih tanggungjawab itu dari mereka. Jadi, kau telah wujud dalam diriku sejak dulu. Sepanjang umurku ini, aku menutup pintu hatiku dari lelaki manapun karena aku tidak mau membelakangimu.
Aku menghalang diriku dari mengenali lelaki manapun karena aku tidak mau mengenal lelaki lain selainmu, apa lagi memahami mereka. Karena itulah aku sekuat qodrat yang lemah ini’ membatasi pergaulanku dengan bukan mahramku. Aku lebih suka berada di rumah karena rumah itu tempat yang terbaik buat sorang perempuan. Aku sering merasa tidak selamat dari diperhatikan lelaki. Bukanlah aku bersangka buruk terhadap kaummu, tetapi lebih baik aku berwaspada karena contoh banyak di depan mata.
Aku palingkan wajahku dari lelaki yang asyik memperhatikan diriku atau coba merayuku. Aku sedaya mungkin melarikan pandanganku dari lelaki ajnabi (asing) karena Sayyidah Aisyah r.a pernah berpesan, “Sebaik-baik wanita ialah yang tidak memandang dan tidak dipandang oleh lelaki.” Aku tidak ingin dipandang cantik oleh lelaki. Biarlah aku hanya cantik di matamu. Apalah gunanya aku menjadi idaman banyak lelaki sedangkan aku hanya bisa menjadi milikmu seorang. Aku tidak merasa bangga menjadi rebutan lelaki bahkan aku merasa terhina diperlakukan sebegitu seolah-olah aku ini barang yang bisa dimiliki sesuka hati.
Aku juga tidak mau menjadi penyebab kejatuhan seorang lelaki yang dikecewakan lantaran terlalu mengharapkan sesuatu yang tidak dapat aku berikan. Bagaimana akan kujawab di hadapan ALLAH kelak andai ditanya? Adakah itu sumbanganku kepada manusia selama hidup di muka bumi? Kalau aku tidak ingin kau memandang perempuan lain, aku dululah yang perlu menundukkan pandanganku. Aku harus memperbaiki dan menghias pribadiku karena itulah yang dituntut oleh Allah. Kalau aku ingin lelaki yang baik menjadi suamiku, aku juga perlu menjadi perempuan yang baik. Bukankah Allah telah menjanjikan perempuan yang baik itu untuk lelaki yang baik?
Tidak kunafikan sebagai remaja, aku memiliki perasaan untuk menyayangi dan disayangi. Namun setiap kali perasaan itu datang, setiap kali itulah aku mengingatkan diriku bahwa aku perlu menjaga perasaan itu karena ia semata-mata untukmu. Allah telah memuliakan seorang lelaki yang bakal menjadi suamiku untuk menerima hati dan perasaanku yang suci. Bukan hati yang menjadi labuhan lelaki lain. Engkau berhak mendapat kasih yang tulen.
Diriku yang memang lemah ini telah diuji oleh Allah saat seorang lelaki ingin berkenalan denganku. Aku dengan tegas menolak, berbagai macam dalil aku kemukakan, tetapi dia tetap tidak berputus asa. Aku merasa seolah-olah kehidupanku yang tenang ini telah dirampas dariku. Aku bertanya-tanya adakah aku berada di tebing kebinasaan ? Aku beristigfar memohon ampunan-Nya. Aku juga berdoa agar Pemilik Segala Rasa Cinta melindungi diriku dari kejahatan.
Kehadirannya membuatku banyak memikirkan tentang dirimu. Kau kurasakan seolah-olah wujud bersamaku. Di mana saja aku berada, akal sadarku membuat perhitungan denganmu. Aku tahu lelaki yang menggodaku itu bukan dirimu. Malah aku yakin pada gerak hatiku yang mengatakan lelaki itu bukan teman hidupku kelak.
Aku bukanlah seorang gadis yang cerewet dalam memilih pasangan hidup. Siapalah diriku untuk memilih permata sedangkan aku hanyalah sebutir pasir yang wujud di mana-mana.
Tetapi aku juga punya keinginan seperti wanita solehah yang lain, dilamar lelaki yang bakal dinobatkan sebagai ahli syurga, memimpinku ke arah tujuan yang satu.
Tidak perlu kau memiliki wajah setampan Nabi Yusuf Alaihisalam, juga harta seluas perbendaharaan Nabi Sulaiman Alaihisalam, atau kekuasaan seluas kerajaan Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam, yang mampu mendebarkan hati juataan gadis untuk membuat aku terpikat.
Andainya kaulah jodohku yang tertulis di Lauh Mahfuz, Allah pasti akan menanamkan rasa kasih dalam hatiku juga hatimu. Itu janji Allah. Akan tetapi, selagi kita tidak diikat dengan ikatan yang sah, selagi itu jangan dimubazirkan perasaan itu karena kita masih tidak mempunyai hak untuk begitu. Juga jangan melampaui batas yang telah Allah tetapkan. Aku takut perbuatan-perbuatan seperti itu akan memberi kesan yang tidak baik dalam kehidupan kita kelak.
Permintaanku tidak banyak. Cukuplah engkau menyerahkan seluruh dirimu pada mencari ridha Illahi. Aku akan merasa amat bernilai andai dapat menjadi tiang penyangga ataupun sandaran perjuanganmu. Bahkan aku amat bersyukur pada Illahi kiranya akulah yang ditakdirkan meniup semangat juangmu, mengulurkan tanganku untukmu berpaut sewaktu rebah atau tersungkur di medan yang dijanjikan Allah dengan kemenangan atau syahid itu. Akan kukeringkan darah dari lukamu dengan tanganku sendiri. Itu impianku.
Aku pasti berendam airmata darah, andainya engkau menyerahkan seluruh cintamu kepadaku. Cukuplah kau mencintai Allah dengan sepenuh hatimu karena dengan mencintai Allah, kau akan mencintaiku karena-Nya. Cinta itu lebih abadi daripada cinta biasa. Semoga cinta itu juga yang akan mempertemukan kita kembali di syurga….
Senin, 03 November 2014
lelaki baik
Laki-laki Baik itu....
Laki-laki baik. Ini tema yang malam ini aku perbincangkan di kamar kos. Bukan apa-apa, hanya saja rekan sekamarku ini sangat membutuhkan pencerahan terkait criteria laki-laki baik. Inisialnya Maulida (inisial?). Pasca diputus oleh pacarnya, yang sebenernya baik sekali untuk seorang lelaki, tapi sayangnya temanku ini menyia-nyiakan begitu saja. Awalnya dia biasa saja ketika diputuskan, tapi setelah dicekoki nasihat tentang lelaki yang baik oleh orang-orang di sekitarnya, dia langsung shock, dan sepertinya dia sangat menyesal.
Begini, laki-laki baik itu susah sekali ditemukan, bagiku. Baik menurutku itu seperti ini; Sopan, Santun, Paham agama, Melindungi, Jujur, Sabar, Pengertian, Perhatian, Rajin, Rapi, Menerima apa adanya. Itu yang penting. Temanku ini menyia-nyiakan orang yang seperti itu! Kontan saja aku memarahinya, menyayangkan sikapnya, dan kecewa. Hufft! Orang seperti itu jarang sekali ditemukan! 1:100 kayanya.
Buat kawanku yang kini galau gara-gara ocehanku, plis, jangan Cuma perhitungkan ke-keceannya. Sikap dan sifatnya juga. Materi itu bisa dicari, bahkan orang yang kadang bersaing kece-kecean buat dapetin cewe, itu adalah cowo yang ga baik buat kamu, dia Cuma ngandelin materi yang itupun hasil minta-minta bahkan pinjem orang tua. Itu sumpah engga keren banget!!!! Tapi kalo cowo yang segala sesuatunya lakukan dengan hati, dia akan terlihat berwibawa, dan sangat keren meskipun dia Cuma jalan kaki dari kosan ke kampus, ato bahkan naik angkot.
Intinya nih, kalo kamu ngandelin materinya, usaha buat dapetin hati yang baik itu kurang dari 50%. Karena lelaki seperti ini biasanya akan terlena di awal, Karena terlanjur dimanja. Ini yang membuat orang seperti ini kehilangan hatinya, dia menjadi pecinta dan penggoda banyak wanita, sukanya PHP, dan gombelannya selangit. Karena hatinya sudah meloncat kemana-mana.
Tapi ketika kamu ngandelin sifat, sikap dan karakternya, pasti >80% materi akan mengikuti. Karena, orang yang baik itu pasti akan sukses di kemudian hari, materi dari kesuksesannya itulah yang akan di dapat, dan kamulah semoga yang akan menjadi wanita di balik suksesnya dia.
Menurutku, selain yang kriteria primer tadi yang dianjurkan banget buat liat lelaki yang seperti itu, dan lebih bagus lagi memilikinya menjadi suami, ehm!, ada kriteria sekunder, yaitu, good looking, ga ngebosenin kalo di liat, weh! Terus lebih tinggi dari cewe, minimal setengah tahun lebih tua dari aku dan maksimal 6 tahun di atasku, dan bersedia makan tahu tempe. :D Lama-lama jadi menjurus ke privasi idaman, ngaco…. :D
Sudahlah, buat temen sekamarku, lebih selektif aja milih lelaki.
Laki-laki yang baik untuk wanita yang baik.
So, perbaiki terus pribadi kita jika ingin menemukan lelaki yang memang terbaik untuk kita.
Langganan:
Postingan (Atom)